JAKARTA, iNewsSurabaya.id – Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari PT Terminal Petikemas Surabaya, PT Jasa Armada Indonesia, Tbk (IDX: IPCM)., dan PT Pelindo Marine Service (dari grup usaha BUMN Pelindo) menyabet sejumlah penghargaan pada The 4th TJSL and CSR Award 2024 di Jakarta, Rabu (30/7) malam.
Ajang penghargaan nasional yang dihelat tahunan oleh BUMN Track dan Indonesia Shared Vakue Indonesia (ISVI) tersebut diikuti oleh sekitar 97 entitas bisnis BUMN di Indonesia.
Ketua Komite Penilai TJSL & CSR Award 2024, sekaligus Founder & Chairman ISVI, Thendri Supriatno mengatakan, TJSL & CSR Award 2024 tahun ke-4 fokus pada kontribusi TJSL BUMN dalam mendukung pencapaian SDG’s.
Selain program yang harus in-line dengan empat pilar SDG’s, terdapat enam aspek penilaian terkait kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, keberlanjutan serta dokumen pelengkap.
“TJSL BUMN diharapkan mampu memberikan value bagi perusahaan sekaligus menjadi strategic management yang terukur dampaknya. Sebagai bagian dari pendekatan bisnis perusahaan, Program TJSL dijalankan dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya, serta dapat dipertanggungjawabkan,” jelas Thendri
Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko Pelindo Marine, Lia Indi Agustiana, pada malam penganugerahan, mengungapkan syukur atas apresiasi Gold Winner yang disematkan pada Program Kampung Seng Tangguh.
“Kampung Seng Tangguh merupakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo Marine yang secara berkelanjutan memberdayakan kampung binaanya di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dalam 3 prioritas sekaligus, yakni lingkungan, pendidikan, dan pengembangan UMK (Usaha Mikro dan Kecil),” jelasnya.
Lia Indi melanjutkan, bahwa peran prinsip keberlanjutan merupakan variabel yang tak terpisahkan dalam strategi implementasi Program TJSL. Terutama pada bidang prioritas lingkungan, pendidikan, dan pengembangan UMK.
“Kelestarian lingkungan penting untuk menjadi tempat belajar anak dan mendukung inkubasi pengembangan UMK warga. Pendidikan berkualitas menjadi investasi jangka panjang yang terbaik bagi perekonomian warga dan lingkungan setempatnya. Lalu pengembangan UMK yang merupakan sumber mata pencaharian mayoritas di sektor informal, tentunya menjadi tulang punggung dari terciptanya lingkungan yang lestari dan situasi yang kondusif untuk belajar anak-anak. Semuanya saling berkaitan untuk pemberdayaan berkelanjutan yang sejalan SDGs,” jelasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait