Sinergi Lembaga Keuangan di Jatim, Ajang Bahas Strategi Tingkatkan Ekonomi dan Stabilitas Keuangan

Hendro Djatmiko
Sinergi Lembaga Keuangan di Jatim untuk Bahas Strategi Ekonomi dan Stabilitas Keuangan. Foto iNewsSurabaya/hendro

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Di tengah tantangan ekonomi global, lembaga-lembaga keuangan terkemuka di Jawa Timur bersatu dalam Media Briefing Triwulan III Tahun 2024 yang diadakan di Omahkurasi Surabaya pada Kamis (22/8/2024). Acara ini menjadi ajang penting bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Jawa Timur untuk berdiskusi dan merumuskan langkah strategis demi memperkuat stabilitas keuangan dan meningkatkan kinerja ekonomi di wilayah ini.

Dengan mengusung tema "Penguatan Sinergi untuk Menjaga Stabilitas dan Momentum Peningkatan Kinerja Ekonomi Jawa Timur," para pemimpin lembaga keuangan tersebut saling berbagi pandangan dan data terbaru. 

Hadir sebagai narasumber utama dalam acara ini, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Erwin Gunawan Hutapea, Kepala LPS Bambang Samsul Hidayat, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur Didyk Choiroel, dan Direktur Pengawasan OJK Dedy Patria.

Dedy Patria menyampaikan kabar menggembirakan tentang stabilitas perbankan di Jawa Timur. Ia mengungkapkan bahwa perbankan di wilayah ini berhasil menunjukkan performa yang luar biasa dengan rasio permodalan mencapai 29,95%, jauh di atas standar yang ditetapkan. Selain itu, Non-Performing Loan (NPL) berhasil ditekan hingga ke level 3,24%, menandakan pengelolaan risiko kredit yang semakin baik.

"Indikator keuangan menunjukkan perbaikan yang konsisten, dengan loan to deposit ratio (LDR) turun dari 14% pada Juni 2023 menjadi 10,57% tahun ini. Ini mencerminkan efisiensi penggunaan dana yang semakin baik serta penurunan risiko kredit," jelas Patria. Lebih lanjut, sektor perbankan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 5,30%, dengan sektor transportasi, pergudangan, serta informasi dan komunikasi tumbuh pesat hingga 15,79%.

Tak kalah penting, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus menjadi tumpuan utama perekonomian Jawa Timur. Patria menyoroti bahwa kredit untuk UMKM mencapai 39,28% dari total kredit perbankan, dengan sektor perdagangan mendominasi penyaluran kredit ini. 

"UMKM adalah tulang punggung ekonomi kita," tegasnya. Keberlanjutan penyaluran kredit di sektor ini diharapkan dapat memperkuat daya saing Jawa Timur dalam menghadapi tantangan global.

Sementara itu, sektor pasar modal di Jawa Timur juga menunjukkan perkembangan yang mengesankan. Jumlah emiten pasar modal meningkat signifikan, dari 34 perusahaan pada 2019 menjadi 54 perusahaan pada Juni 2024. Penghimpunan dana melalui penawaran saham perdana (IPO) melonjak 54,47%, mencapai Rp13,68 triliun.

Tak hanya itu, pendanaan alternatif melalui securities crowdfunding (SCF) semakin diminati, dengan 8.256 investor turut berpartisipasi dan dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp37,65 miliar. 

Patria menekankan bahwa pertumbuhan ini tidak lepas dari upaya OJK yang terus mengedukasi dan mensosialisasikan pasar modal kepada masyarakat serta perusahaan lokal. "Edukasi yang berkelanjutan telah meningkatkan literasi dan akses terhadap pasar modal," ujarnya.

Dengan fondasi perbankan yang kokoh, penggerak ekonomi yang kuat dari sektor UMKM, serta minat yang semakin besar terhadap pasar modal dan pendanaan alternatif, perekonomian Jawa Timur terus menunjukkan tren yang positif. 

Kolaborasi antara lembaga-lembaga kunci ini diharapkan mampu menjaga momentum pertumbuhan ini, sekaligus mempersiapkan Jawa Timur untuk menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network