SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Banyak wajah baru menghiasi dari 50 orang wakil rakyat yang telah dilantik sebagai Anggota DPRD Surabaya periode 2024-2029. Salah satunya adalah tokoh pemuda dari Nahdlatul Ulama (NU), Mohammad Faridz Afif.
Kader NU itu sangat populer di mata anak muda NU Surabaya. Dia dikenal karena kepiawaiannya di sejumlah banom NU. Mulai dari IPNU Surabaya, Ansor Surabaya dan lain sebagainya. Kali ini, dia berhasil dilantik dengan membawa gerakan politik bernafaskan rahmatan lil alamin.
"Manfaat untuk masyarakat Kota Surabaya. Yang jelas kami dari fraksi PKB akan menggagas betul politik rahmatan lil alamin, perda yang berdasarkan ahlussunnah wal jamaah annahdliyah," kata mantan Ketua Ansor Surabaya itu.
Secara spesifik, Afif menyampaikan, gerakan politiknya akan bernafas tawassuth, tawazzun, dan tasammuh. Dia menjelaskan, Surabaya ini terkenal dengan kota yang majemuk. Kelahiran NU di Surabaya menjadi salah satu hal yang sangat penting.
"Jadi prinsip-prinsip ini terkait dengan penerapan moderat, toleransi, dan berkeadilan. Dewan kan punya tiga fungsi, budgeting, legislasi, dan pengawasan. Jadi rahmatan lil alamin itu membrikan rahmat pada semua umat semua masyarakat. Bukan hanya pemilih PKB dan kaum Nahdliyin," ucapnya.
Terkait fenomena reklamasi yang saat ini tengah ramai diisukan di Surabaya, Afif menyampaikan kalau hal tersebut sudah menjadi pembahasan di internal PKB. Pada prinsipnya, dia mengaku masih akan mengkaji dan melihat situasi di lapangan seperti apa berkaitan dengan PSN itu.
"Kita akan memberikan solusi-solusi itu. Yang jelas jangan sampai merugikan pihak nelayan yang ada di pesisir Surabaya," ujar mantan Ketua Banser Surabaya itu.
Lebih jauh, sebagai pemeroleh suara terbanyak dalam kontestasi pileg lalu, Afif mengaku belum mempunyai target apapun mengenai peletakannya di AKD DPRD. Dia menegaskan, sebagai seorang politisi, apapun yang ditugaskan partainya nanti, dia akan mengikuti.
"Keinginan pribadi saya itu hanya ikut arahan dari ketua DPC PKB Surabaya. (Terkait potensi jadi wakil pimpinan) itu masih belum," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait