Diakui Hakun, Ditmawa terus berusaha memfasilitasi penelitian mahasiswanya sebaik mungkin. Mulai dari kesiapan dari Kesatria Sepuluh Nopember (KSN) dan tim kawal dari tiap Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) yang mengambil peran sejak persiapan Liga PKM ITS hingga mempersiapkan dosen penalaran yang tanggap membimbing mahasiswanya.
“Kami mengupayakan semaksimal mungkin agar mahasiswa dapat merealisasikan penelitiannya,” tandasnya.
Lebih lanjut, Hakun mengatakan, berbeda dengan tahun lalu yang mana koordinator kegiatan PKM ini diambil dari salah satu staf KSN, pada tahun ini ITS melakukan pemilihan koordinator kegiatan melalui seleksi yang ketat.
Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya ITS untuk meningkatkan kualitas penelitian yang kuat di kalangan mahasiswa.
Tak tanggung-tanggung, dosen Departemen Teknik Kimia ITS ini menyampaikan bahwa di tahun ini, Departemen Teknik Elektro menjadi penyumbang tim terbanyak. Hal tersebut merupakan sebuah prestasi yang patut diapresiasi dari sivitas akademika Teknik Elektro dalam meningkatkan kualitas mahasiswanya.
Tidak hanya itu, Program Studi (Prodi) Teknologi Kedokteran yang terbilang masih baru juga berhasil menyumbang sebanyak dua tim yang lolos di Pimnas ke-37 tahun ini.
“Walaupun Teknologi Kedokteran masih termasuk baru, tetapi kualitas inovasinya tidak kalah dengan departemen yang lain,” ujarnya bangga.
Lelaki asal Surabaya tersebut menyampaikan harapannya kepada mahasiswa ITS yang mengikuti Pimnas tahun ini supaya dapat menumbuhkan semangat berkompetisi dan kreativitas mahasiswa, sehingga ilmu yang dipelajari dapat bermanfaat bagi masyarakat.
“Semoga melalui kegiatan ini, mahasiswa ITS tetap terus semangat dalam mengembangkan potensi mereka di bidang penelitian,” pungkasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait