Alumni Ubaya Buat Inovasi Popok Bayi dari Pelepah Pisang dan Daun Sirih

Ali Masduki
Jeselyn Angelia Soeryawinata, Nathasia Jasmine Benhady, dan Evelyn Darsono beraktivitas di Laboratorium Biopurifikasi & Biologi Molekuler Ubaya Tenggilis. Foto/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Tiga lulusan Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (FTb Ubaya) menciptakan inovasi popok bayi dari pelepah pisang dan daun sirih yang diberi nama “Nawasena”. Popok ini mudah terurai lingkungan dan mengandung bahan antibakteri yang dapat mencegah ruam pada kulit bayi.

Inovasi tersebut dibuat oleh Evelyn Darsono, Nathasia Jasmine Benhady, dan Jeselyn Angelia Soeryawinata. Pembuatan Nawasena dilatarbelakangi fenomena penggunaan Super Absorbent Polymer (SAP) pada popok yang dijual di pasaran yang sangat sulit terurai.

“Inovasi yang kami buat menggunakan bahan penyerap yang bersifat bioabsorbent yakni dari pelepah pisang. Sehingga mudah terurai dan lebih alami. Selain itu, ditambahkan ekstrak daun sirih untuk menghambat bakteri,” jelas Evelyn.

Lebih lanjut, Nathasia menerangkan pelepah pisang dipilih terlebih dahulu, dibersihkan, lalu dikeringkan di oven. Pelepah yang sudah kering, didelignifikasi (proses penghilangan lignin untuk memperoleh struktur selulosa) dan dibuat menjadi pulp (bubur kertas), kemudian dicetak menjadi lembaran penyerap (absorbent).

“Untuk ekstrak daun sirih, pertama daun sirih diblender menjadi bubuk. Bubuk tersebut dikentalkan untuk kemudian diambil ekstraknya,” jelasnya.

Proses pembuatan popok bayi Nawasena membutuhkan waktu sekitar 2 hari di luar pengujian produk. Dalam pembuatannya didampingi oleh Dosen Fakultas Teknobiologi Ubaya, Yulanda Antonius, dan Sulistyo Emantoko Dwi Putra.

Walaupun masih prototipe, namun inovasi ini telah melalui uji laboratorium berdasarkan parameter kebocoran eksternal, pH, visual, kelunturan, dan kapasitas penyerapan.

Hasilnya menunjukkan bahwa prototipe popok Nawasena secara visual tidak memiliki cacat, robek, maupun noda. Popok Nawasena juga tidak mengalami kelunturan warna dan memiliki pH berkisar 6,87 yang berada dekat dengan rentang kulit bayi, yaitu 6,34-7,5.

Selain itu, popok ini memiliki kemampuan penyerapan 8 kali berat awal produk yang melampaui standar SNI (Standar Nasional Indonesia), yaitu 3 kali berat awal. Dari segi kebocoran eksternal, diketahui bahwa popok Nawasena mampu menahan kebocoran menyaingi popok yang ada di pasaran.

“Ada juga pengujian daya hambat bakteri pada ekstrak daun sirih yang digunakan serta pengujian kemampuan pertumbuhan bakteri. Inovasi ini masih berupa prototipe, sehingga perlu pengembangan lebih lanjut untuk dijual ke pasaran,” imbuh Jeselyn.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network