SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Tiga dosen Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya menciptakan inovasi revolusioner yang berhasil mengubah industri kerupuk uyel di Kabupaten Gresik. Melalui program Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM), mereka menerapkan teknologi baru yang berhasil meningkatkan kapasitas produksi usaha kecil menengah (UKM) di wilayah tersebut.
Program PKM yang diprakarsai oleh Dr. Rodhiyah, Yanuar Fauzuddin dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta M. Muchid dari Fakultas Teknik ini fokus pada inovasi di industri kerupuk uyel “Sri Wahyuni” yang dikelola Agus Riadi di Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Gresik. Hasilnya luar biasa, produksi kerupuk meningkat dari 250 kilogram menjadi 450 kilogram per hari, hampir dua kali lipat dari sebelumnya.
Kunci dari terobosan ini adalah penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa oven modern berukuran besar yang menggunakan tenaga LPG dan dilengkapi pengatur suhu otomatis. Sebelum inovasi ini, produksi kerupuk sangat terhambat oleh proses penjemuran yang mengandalkan cuaca cerah. Ketika cuaca mendung, proses pengeringan bisa memakan waktu hingga 4-5 jam. Namun, dengan oven baru, kerupuk dapat dikeringkan hanya dalam waktu dua jam per proses.
Selain meningkatkan kapasitas, inovasi ini juga berhasil menjaga kualitas kerupuk. Suhu yang dapat diatur secara presisi memastikan kerupuk lebih renyah dan merata, serta higienis karena tak terpapar debu selama proses pengeringan.
Agus Riadi, pemilik usaha “Sri Wahyuni,” menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan ini, yang tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga kualitas produk dan omzet usaha.
"Dengan adanya oven ini, produksi kami menjadi jauh lebih cepat. Kualitas kerupuk kami meningkat dan permintaan pasar bisa kami penuhi. Kami sangat bersyukur atas dukungan dari tim UWP dan Ditjen Dikti Ristek," ujar Agus.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait