Di sela-sela materi juga diselipkan ice breaking yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan saling memiliki di antara anggota komunitas. Peserta tampak antusias mengikuti materi pelatihan dan aktif memberikan respon pada setiap pemateri.
Pada akhir acara, Slamet selaku Direktur Komunitas Organik Brenjonk memberikan kesan dan pesan untuk keberlanjutan acara ini.
“Saya berharap, kegiatan ini tidak berhenti di sini, melainkan diteruskan menjadi aktivitas yang berkelanjutan agar Komunitas Organik Brenjonk dapat semakin meningkatkan eksistensi, serta kualitas produk dan pelayanannya makin bagus,” imbuhnya.
Sekretaris Desa Penanggungan, Yunita Afrilia, yang juga hadir dalam pelatihan ini turut merasa senang dan mendapatkan pengetahuan baru yang dapat diimplementasikan secara langsung oleh anggota Komunitas Organik Brenjonk.
“Materinya sangat menarik, dosen yang memberikan materi juga bagus sehingga peserta yang mengikuti materi juga senang dan tidak mengantuk karena pemberian materi juga diikuti dengan praktik-praktik langsung,” jelasnya. Yunita Afrilia berharap kegiatan ini bisa terus dilanjutkan di masa mendatang.
Program pengabdian masyarakat ini juga sejalan dengan indikator Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-1, yaitu pengentasan kemiskinan, dan tujuan ke-8, yakni peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui kesempatan kerja yang produktif serta pekerjaan yang layak.
Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Penanggungan dapat lebih mandiri dan mampu memanfaatkan potensi desa untuk meningkatkan pendapatan, sehingga pada akhirnya dapat berdampak positif terhadap kesejahteraan ekonomi mereka.
UNAIR sebagai institusi pendidikan tinggi menunjukkan kepeduliannya tidak hanya pada pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga pada keberdayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan pengabdian masyarakat yang berkelanjutan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait