SURABAYA – Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara, visi yang diusung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak untuk periode 2025-2030, tengah menjadi perbincangan hangat di sejumlah forum diskusi.
Akankah visi ambisius itu mampu diwujudkan? Fikri Alvirhino, pemuda asal Tulungagung yang aktif di berbagai bidang, meyakini bahwa Jawa Timur memiliki potensi besar untuk menjadi "Gerbang Baru Nusantara".
Sebagai Head of Paguyuban Duta Wisata Kabupaten Tulungagung 2022-2023, Fikri menyebut bahwa Jawa Timur memiliki keistimewaan yang sulit diabaikan, baik dari segi geografi, ekonomi, sosial, maupun budaya.
Dari sektor pariwisata, menurut Fikri Jawa Timur memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Mulai dari Bromo, Ijen, Malang, hingga Pantai Banyuwangi, semuanya memiliki daya tarik tersendiri.
"Tidak hanya wisata alam, Jawa Timur juga kaya akan wisata budaya yang menarik minat wisatawan lokal maupun internasional,” ungkap Fikri, Sabtu (08/3/2025).
Keragaman Budaya sebagai Aset Utama
Jawa Timur, dengan 38 kabupaten dan kota, dikenal sebagai provinsi yang kaya akan keragaman budaya. Dari Arek, Pandalungan, Madura, hingga Mataram, setiap daerah memiliki ciri khasnya sendiri, baik dari segi bahasa, kesenian, maupun tradisi.
Menurutnya, visi Gubernur Khofifah untuk menjadikan Jawa Timur sebagai 'Gerbang Baru Nusantara' sangat tepat. Dari segi bahasa, kesenian, hingga tradisi, semuanya berbeda. "Ini menjadi aset yang tidak ternilai dan menunjukkan bahwa Jawa Timur adalah replika Nusantara," kata Fikri.
“Semua kultur dan budaya ada di sini, dan ini merepresentasikan keragaman bahasa yang ada,” tambahnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait