Tantangan dalam Pengelolaan Pariwisata
Meski kaya akan potensi, Fikri mengakui bahwa masih banyak destinasi wisata yang belum dikelola dengan baik.
"Pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan dan infrastruktur yang memadai menjadi tantangan besar agar sektor ini bisa memberikan kontribusi lebih besar terhadap ekonomi daerah,” jelasnya.
Untuk itu, Fikri mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam memajukan pariwisata Jawa Timur. Meskipun saat ini sudah banyak anak muda yang mengeksplorasi wisata alam melalui media sosial, namun ia menekankan pentingnya peran mereka sebagai agen pariwisata daerah masing-masing, terutama bagi mereka yang merantau.
“Menjadi agen pariwisata daerah sendiri akan menjadi kebanggaan tersendiri,” ujar Fikri.
“Misalnya, saya dari Tulungagung. Ketika teman-teman saya dari luar daerah ingin berkunjung ke Tulungagung, saya bisa memberikan rekomendasi yang tepat. Itu akan membuat saya bangga karena saya mengenal daerah saya sendiri,” tambahnya.
Fikri juga menekankan pentingnya penguatan SDM yang aware terhadap digitalisasi. Menurutnya, semua elemen, dari pemerintah hingga generasi muda, harus bersinergi untuk memajukan potensi ini.
Fikri sendiri telah membuktikan dedikasinya melalui berbagai prestasi, seperti Pemenang Tourism Ambassador Kakang Tulungagung 2018, Finalis Tourism Ambassador Raka Raki Jawa Timur 2019, Traffic Ambassador Polda Jawa Timur 2020, dan TOP 10 East Java Batik Ambassador 2022.
Selain itu, ia juga aktif sebagai Professional Master of Ceremony, owner bisnis kreatif Wear Aboo, dan Crew Utama di Kisah Cinta Organizer.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Fikri optimis bahwa Jawa Timur akan semakin dikenal sebagai destinasi pariwisata yang kaya akan budaya dan alam.
“Generasi muda memiliki peran krusial dalam mewujudkan visi Jawa Timur sebagai 'Gerbang Baru Nusantara',” tegasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait