SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Tim pengabdian dari STKIP BINA INSAN MANDIRI menunjukkan komitmen dan eksistensinya di tengah dunia pendidikan Indonesia. Kampus ini berhasil mendapatkan dana hibah untuk program pengabdian Batch II dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Dipimpin oleh Denok Julianingsih, M.Pd., bersama dua anggota tim, Tasi'awati Salsa Kaliwanovia, M.Pd., dan Indri Dwi Isnaini, M.Pd., program ini mengangkat tema “Pendampingan Satuan Pendidikan dan Orang Tua dalam Upaya Pencegahan 3 Dosa Pendidikan (perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual) Melalui Budaya Literasi Digital”.
“Tema ini sangat penting diangkat, terutama mengingat maraknya kasus bullying, intoleransi, dan kekerasan seksual di kalangan anak-anak usia sekolah,” ungkap Denok.
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di SDN Wonodadi 2, Wonodadi, Kutorejo, Mojokerto. Fokus utama dari program ini adalah sosialisasi mengenai tiga dosa pendidikan, dampaknya terhadap korban, serta upaya pencegahannya.
STKIP BINA INSAN MANDIRI Gunakan Media Kreatif di Sekolah untuk cegah perundingan dan kekerasan seksual. Foto iNewsSurabaya/ist
Sasaran kegiatan ini adalah siswa-siswi, wali murid, dan para guru. Tim pengabdian menggunakan media kreatif berupa video animasi dan lagu anak bertema 3 dosa pendidikan yang diciptakan khusus untuk meningkatkan kesadaran.
“Pemilihan media digital seperti video animasi dan lagu anak dirasa cukup efektif, mengingat anak-anak saat ini sangat akrab dengan gadget dan konten digital,” jelas Denok.
Selain sosialisasi, kegiatan ini juga mencakup workshop pembuatan poster bertema 3 dosa pendidikan menggunakan Canva. Poster-poster tersebut dicetak, dibingkai, dan dipasang di dinding sekolah sebagai bentuk kampanye untuk meningkatkan literasi di kalangan siswa.
Kegiatan ini diakhiri dengan deklarasi dan kesepakatan antara orang tua dan guru untuk mencegah segala bentuk perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual di lingkungan sekolah.
STKIP BINA INSAN MANDIRI Gunakan Media Kreatif di Sekolah untuk cegah perundingan dan kekerasan seksual. Foto iNewsSurabaya/ist
Namun, usaha Tim Pengabdian STKIP BINA INSAN MANDIRI tidak berhenti di situ. Mereka berupaya mendorong SDN Wonodadi 2 untuk membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan, sesuai amanat Permendikbud Ristek No. 46 Tahun 2023. Satuan Tugas ini akan bertanggung jawab penuh dalam melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan pendidikan.
Selain itu, kolaborasi dengan pihak sekolah juga diarahkan untuk merumuskan kebijakan bagi korban dan pelaku kekerasan, yang akan dituangkan dalam Buku Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan.
Kepala Sekolah SDN Wonodadi 2, Widya Maharani, S.Pd.SD, menyatakan harapannya agar kegiatan pengabdian ini menjadi langkah awal untuk program-program pengabdian lainnya.
“Dedikasi luar biasa yang diberikan tim ini sangat berarti bagi sekolah, khususnya dalam pencegahan 3 dosa pendidikan,” ujarnya.
Menutup kegiatan, Tim Pengabdian STKIP BINA INSAN MANDIRI menyerahkan berbagai media edukasi, termasuk DVD video animasi, DVD lagu anak, tiga bingkai poster, Buku Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan, serta MOU kerjasama. Dengan langkah ini, mereka berharap dapat terus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan berkualitas.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait