Selain melihat pameran diatas air, pengunjung bisa melakukan pengamatan langsung kandungan mikroplastik dalam air. Menurut mahasiswa Unusa Surabaya, Sofi Azilan Aini, pameran yang digelar Ecoton ini cukup unik.
"Pameran ini inovatif dan informatif. Kami mendapatkan banyak pengetahuan tentang bahaya plastik dan jadi tahu kalo dalam air mengandung mikroplastik," ujarnya saat melihat pameran.
Sementara itu Guru SMP Nidhomuddin Sidoarjo, Slamet Sukarti menilai bahwa kegiatan pameran yang di Gelar ESN banyak memberikan muatan edukasi bagi pelajar dimasa pandemi ini.
"Pamerannya bisa buat spot foto, bisa dibuat wisata foto," kata dia.
Pameran bahaya plastik ini rencananya akan di gelar di kota-kota sepanjang Aliran sungai Brantas di Malang, Kediri, Tulungagung dan Blitar.
Disisi lain, Dosen Universitas Darul Ulum Jombang Daru Setyorini mengatakan, pameran ini menunjukan kepada masyarakat bahwa problem sampah plastik harus dikurangi dengan tindakan nyata.
"Sebagai warga bumi, harus mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Termasuk kopi sachetan, karena sampah sachet sulit didaur ulang," ucapnya.
Ia menjelaskan, bahwa sampah plastik memiliki dampak serius bagi lingkungan dan kesehatan karena pecahan atau serpihan plastik dapat berubah menjadi mikroplastik.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait