JOMBANG, iNews.id - Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) menggelar pameran foto Tolak Kopi Sachetan di atas sungai Wonosalam, Jombang, Jawa Timur.
Kegiatan pameran diatas air ini tergolong unik, karena pengunjung pameran harus berbasah-basah untuk bisa menikmati boot pameran yang mendisplay puluhan foto yang menjelaskan problem sampah plastik yang mencemari sungai Brantas, Bengawan Solo, Ciliwung dan Citarum.
Humas ESN, Diki Dwi Cahya mengatakan, foto-foto yang dipamerkan merupakan dokumentasi sampah sachet yang selama ini menjadi problem sampah di sungai-sungai Pulau Jawa
Koordinator Zerowaste Ecoton, Tonis Afriyanto mengungkapkan, setiap tahun ada 8 juta ton sampah plastik yang dihasilkan penduduk Indonesia.
Kata dia, pemerintah hanya mampu mengolah 3 juta ton. Sedangkan 5 juta ton sampah tercecer di alam dan tidak terkelola.
"Selain dibakar, sampah plastik yang tak terolah dibuang ke sungai sebesar 2,7 ton mengalir kelaut dan sebagian tersangkut dipohon-pohon tepi sungai," ungkapnya.
Selain melihat pameran diatas air, pengunjung bisa melakukan pengamatan langsung kandungan mikroplastik dalam air. Menurut mahasiswa Unusa Surabaya, Sofi Azilan Aini, pameran yang digelar Ecoton ini cukup unik.
"Pameran ini inovatif dan informatif. Kami mendapatkan banyak pengetahuan tentang bahaya plastik dan jadi tahu kalo dalam air mengandung mikroplastik," ujarnya saat melihat pameran.
Sementara itu Guru SMP Nidhomuddin Sidoarjo, Slamet Sukarti menilai bahwa kegiatan pameran yang di Gelar ESN banyak memberikan muatan edukasi bagi pelajar dimasa pandemi ini.
"Pamerannya bisa buat spot foto, bisa dibuat wisata foto," kata dia.
Pameran bahaya plastik ini rencananya akan di gelar di kota-kota sepanjang Aliran sungai Brantas di Malang, Kediri, Tulungagung dan Blitar.
Disisi lain, Dosen Universitas Darul Ulum Jombang Daru Setyorini mengatakan, pameran ini menunjukan kepada masyarakat bahwa problem sampah plastik harus dikurangi dengan tindakan nyata.
"Sebagai warga bumi, harus mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Termasuk kopi sachetan, karena sampah sachet sulit didaur ulang," ucapnya.
Ia menjelaskan, bahwa sampah plastik memiliki dampak serius bagi lingkungan dan kesehatan karena pecahan atau serpihan plastik dapat berubah menjadi mikroplastik.
Abdul Mukti, salah satu pengunjung pameran yang datang langsung dari Gresik mengaku bangga bisa langsung datang ke lokasi pameran.
Pameran plastik diatas air, lanjutnya, merupakan wahana Edukasi, rekreasi dan mengajak pengunjung untuk ikut menjadi ilmuwan karena diajak langsung melakukan penelitian mikroplastik di sungai.
"Saya kepingin foto di lorong botol plastik. Sebelumnya saya hanya bisa lihat melalui media online sekarang sudah keturutan," tandasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait