SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Sertifikat halal logistik tengah menjadi perbincangan hangat dikalangan pengusaha transportasi.
Hal itu juga menjadi perhatian muatmuat, sebuahplatform ekosistem logistik terintegrasi pertama di Indonesia yang mempertemukan pemilik jasa angkut dengan pemilik muatan, serta menjembatani kebutuhan para seller dan buyer dalam industri logistik.
Muatmuat akhirnya menyelenggarakan Muat Talks Vol. 1: Logistik Halal dan Aman yang berlangsung secara hybrid di Hotel Fave Rungkut Surabaya dan melalui webinar daring.
Acara ini bertujuan untuk membahas isu penting terkait logistik halal, serta mendorong kepercayaan konsumen melalui distribusi halal yang efisien.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 157 peserta dari berbagai pelaku industri logistik dan tamu undangan offline dari ASPERINDO (Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, POS, dan Logistik Indonesia)
Acara ini juga menjadi wadah untuk menyuarakan program pemerintah terkait pentingnya logistik halal yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, yang menekankan bahwa seluruh rantai pasok, mulai dari produksi hingga distribusi, harus memenuhi standar halal.
Chief Marketing Officer (CMO) muatmuat Yosua Handoko mengatakan pihaknya menyambut baik kebijakan sertifikat halal logistik. Hal itu untuk memastikan bahwa logistik halal menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem logistik nasional.
Saat ini, kebutuhan akan sertifikasi halal dalam industri logistik semakin mendesak, terutama untuk meningkatkan kepercayaan konsumen yang semakin selektif dalam memilih produk dan layanan halal.
Sertifikat halal logistik memastikan bahwa setiap tahap dalam pengiriman dan penyimpanan barang telah sesuai dengan prinsip-prinsip halal, sehingga tidak tercampur dengan bahan-bahan yang tidak diizinkan menurut hukum syariah.
“Kami menyadari bahwa penerapan logistik halal tidak hanya soal kepatuhan pada regulasi, tetapi juga berperan penting dalam membangun kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk yang mereka konsumsi. Dengan adanya logistik halal, kami percaya industri ini akan lebih efisien dan memiliki daya saing yang lebih baik di pasar global," terangnya.
Rizky, Ketua Umum Asosiasi Halal Logistik Indonesia (AHLI), menuturkan bahwa industri logistik harus mulai mempertimbangkan sertifikasi halal sebagai standar utama. Ini bukan sekadar tren, tetapi merupakan kebutuhan untuk memastikan barang-barang yang dikirim tidak terkontaminasi oleh bahan non-halal.
"Sertifikasi halal logistik akan menjadi bagian integral dari rantai pasok halal yang mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia dan global," tuturnya.
Untuk mendukung hal ini, muatmuat berkolaborasi dengan AHLI untuk memudahkan pelaku logistik dalam mendapatkan sertifikat halal logistik. Melalui platform muatmuat, kini sertifikasi halal logistik bisa didapatkan dengan mudah dalam tiga langkah sederhana.
Pertama, mendaftar dan melengkapi data di platform muatmuat. Kedua, menunggu verifikasi data. Langkah ketiga download sertifikat halal secara langsung di platform muatmuat setelah proses verifikasi selesai.
Dengan adanya kemudahan ini, pelaku industri logistik dapat lebih cepat dan efisien memperoleh sertifikat halal logistik, sehingga dapat segera meningkatkan standar dan daya saing bisnis mereka di pasar halal yang semakin berkembang.
Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi industri logistik Indonesia untuk lebih serius dalam mengadopsi standar halal, demi mendukung tercapainya visi Indonesia sebagai pusat logistik halal dunia.
Sebagai informasi, muatmuat adalah platform ekosistem logistik terintegrasi pertama di Indonesia yang mempertemukan pemilik jasa angkut dengan pemilik muatan, serta menjembatani kebutuhan para seller dan buyer dalam industri logistik. Melalui muatmuat, pengguna dapat mengakses berbagai solusi logistik, termasuk jasa angkut, penyedia suku cadang, keuangan, dan asuransi.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait