Tragedi Halloween di Surabaya, Herlina Bandingkan dengan Sistem di Korea

Trisna Eka Adhitya
Anggota DPRD Surabaya Herlina Njoto. Foto/Trisna Eka Adhitya

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Suasana duka menyelimuti Kota Pahlawan pasca perayaan Halloween, Jumat dini hari (1/11/2024). Dua kecelakaan terjadi di dua lokasi berbeda, Jalan Kedungdoro dan Jalan Gubernur Suryo, yang diduga melibatkan pengemudi dalam pengaruh alkohol.

Di Kedungdoro, sebuah mobil Innova yang melaju kencang menghantam warung, merenggut nyawa dua pengunjung. Sementara di Jalan Gubernur Suryo, sebuah mobil Fortuner menabrak motor, pagar pembatas, dan tiang penerangan jalan, namun tidak menimbulkan korban jiwa.

Tragedi ini menyisakan duka mendalam, khususnya bagi keluarga Bu Sri, salah satu korban kecelakaan di Kedungdoro. Anggota DPRD Surabaya, Herlina Harsono Njoto, yang mengenal Bu Sri sebagai sosok pekerja keras dan penyayang keluarga, mengungkapkan kesedihannya.

"Saya mengenal Bu Sri, dia adalah wanita pendiam yang selalu tuntas dalam pekerjaannya. Ketika saya mendengar kabar ini, hati saya hancur,” ujar Herlina.

Herlina menceritakan bagaimana Bu Sri dan suaminya, Pak Sugiono, tengah membeli jajanan untuk putri mereka yang akan menerima rapor. Namun, malam yang seharusnya penuh kebahagiaan itu berubah menjadi tragedi saat mobil yang melaju kencang menghantam warung tempat mereka berada.

"Bu Sri yang tekun dan suaminya Pak Sugiono, yang seharusnya menikmati momen kecil dengan keluarga, justru harus pergi meninggalkan kita dengan cara yang sangat menyedihkan,” tambah Herlina.

Anak-anak Bu Sri, yang terdiri dari anak sulung yang tengah cuti kuliah dan dua adik yang masih duduk di bangku SMP, kini harus kehilangan kedua orang tua mereka.

"Raport saya nilainya bagus,” ujar putri Bu Sri dengan wajah tegar saat ditemui Herlina.

Herlina berharap Surabaya dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan warganya, bahkan membayangkan seandainya kota ini seperti di drama Korea atau film Hollywood. Di mana mereka yang mabuk diperingatkan untuk tidak menyetir, atau ada pengawasan CCTV yang mendeteksi mobil ugal-ugalan.

"Dalam drama Korea, pengemudi yang mabuk biasanya tidak menyetir sendiri, mereka memanggil sopir panggilan. Saya membayangkan andai Bu Sri hidup dalam sistem itu, mungkin tragedi ini tak akan terjadi,” ujar Herlina.

"Semoga ke depan, kesenangan semu tidak lagi merenggut nyawa orang tak bersalah dan menciptakan anak-anak yatim piatu,” sambungnya.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network