SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Persatuan Pengusaha Periklanan Indonesia (P3I) Jawa Timur (Jatim) bersama komunitas kreatif menggelar aksi dialog di Taman Apsari, Surabaya, Sabtu (9/11/2024).
Aksi ini ditujukan kepada tiga pasangan calon Gubernur Jawa Timur pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024: Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Ashumta.
Menurut Agus Winoto, Sekretaris P3I Jatim, melibatkan pelaku industri kreatif dalam merumuskan kebijakan akan memastikan bahwa kebijakan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mereka, sehingga dapat mendorong pertumbuhan industri kreatif yang lebih berkelanjutan.
"Kami bukan sekadar ingin mendapatkan posisi, tetapi ingin memastikan bahwa gagasan dan pemikiran kreatif kami diapresiasi dan diwujudkan dalam kebijakan yang pro rakyat," tegas Agus.
Menurutnya, dialog menjadi cara paling efektif untuk menjembatani kesenjangan antara para pegiat industri kreatif dengan para calon pemimpin.
"Banyak potensi di lapangan yang belum tergali karena kebijakan yang ada belum maksimal," tambah Agus.
Agus mencontohkan potensi besar UMKM yang belum sepenuhnya termaksimalkan karena kurangnya pemahaman pemerintah tentang kebutuhan mereka.
"Mereka memiliki potensi besar untuk berkembang, tetapi pemerintah tidak selalu memahami apa yang mereka inginkan," jelasnya.
Brand Designer P3I Jatim, Adjid Swastedi, menambahkan bahwa kebijakan yang selama ini dibuat cenderung normatif dan kurang implementatif bagi para pelaku usaha kreatif. Padahal, industri kreatif memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
"Kami mempertanyakan implementasi program CETTAR yang digagas oleh pemerintah provinsi bagi pelaku usaha. Sejauh ini, kami belum merasakan adanya kebijakan yang benar-benar membantu," ujar Adjid.
Adjid menegaskan bahwa dialog sangat penting agar para calon pemimpin dapat memahami keluhan di lapangan dan mencari solusi bersama.
"Persaingan semakin ketat, sehingga dibutuhkan kebijakan yang lebih konkret dan bukan sekadar normatif," tegasnya.
Adjid menyatakan bahwa komunitas kreatif telah memiliki bahan dan langkah konkret yang dapat diimplementasikan oleh pemerintah.
"Kami berharap diberikan kesempatan untuk menyampaikan gambaran konkret, bukan hanya sekadar norma," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait