SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Universitas Ciputra melalui Program Studi Magister Manajemen resmi memperkenalkan konsentrasi baru bertajuk Entrepreneurial Sustainability Management (ESM). Program ini hadir sebagai langkah inovatif untuk mendukung transisi Indonesia menuju pembangunan berkelanjutan dan memperkuat ekosistem ekonomi hijau.
Acara peluncuran yang berlangsung di Universitas Ciputra Surabaya, Rabu (20/11/2024), dihadiri sejumlah tokoh penting, Damelina Basauli Tambunan, Ph.D., Dekan School of Business and Management (SBM) Universitas Ciputra, Dr. Metta Padmalia, S.Si., M.M., Head of Department (HOD) Magister Manajemen Universitas Ciputra, Dr. Eric Harianto, S.T., M.M., Vice HOD Magister Manajemen, dan Unggul Ananta, Direktur Utama PT Olahkarsa
Dalam sambutannya, Damelina Basauli Tambunan menegaskan bahwa konsentrasi ESM merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan lingkungan sekaligus memanfaatkan peluang ekonomi hijau.
"Kami berkomitmen mencetak pemimpin masa depan yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga keberlanjutan lingkungan," ujar Damelina.
Konsentrasi ESM menawarkan tiga mata kuliah inti yang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang konsep keberlanjutan dan inovasi bisnis: Sustainability Opportunity Creation (SOC)
Mengupas tuntas konsep keberlanjutan, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG), Sustainability Implementation & Reporting (SIR)
Fokus pada strategi bisnis berkelanjutan, praktik pelaporan transparan, dan komunikasi mendukung agenda keberlanjutan, Sustainability Assessment & Evaluation (SAE).
"Membekali mahasiswa dengan kemampuan menilai metrik keberlanjutan, pemetaan materialitas, dan evaluasi dampak keberlanjutan," katanya.
Dr. Metta Padmalia menekankan bahwa program ini tidak hanya mencetak pengusaha hijau, tetapi juga mendorong lahirnya green jobs yang berkontribusi pada transisi Indonesia menuju masa depan rendah karbon.
“Kami ingin melahirkan generasi baru pemimpin yang mampu menciptakan lapangan kerja ramah lingkungan,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
