SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Tahun 2025 menjadi masa sulit bagi bek andalan Timnas Indonesia, Pratama Arhan. Pemain asal Blora itu resmi diputus kontrak oleh klub Korea Selatan, Suwon FC. Langkah ini memicu banyak spekulasi, termasuk soal penurunan harga pasaran sang pemain yang cukup signifikan.
Keputusan Suwon FC melepas Pratama Arhan tidak terlepas dari minimnya kontribusinya di lapangan. Selama musim 2024, pemain berusia 23 tahun ini hanya mencatatkan dua penampilan di semua kompetisi.
Pada Rabu, 1 Januari 2025, Suwon FC secara resmi mengumumkan perpisahan mereka dengan Arhan. Klub juga menyampaikan apresiasinya atas dedikasi sang pemain, baik di dalam maupun luar lapangan.
“Arhan meninggalkan tim. Klub tidak melupakan dedikasi sang pemain di dalam dan luar lapangan. Terima kasih,” demikian pernyataan resmi Suwon FC.
Penurunan Drastis Harga Pasaran
Tidak hanya kehilangan kontrak, Arhan juga menghadapi kenyataan pahit lainnya: penurunan harga pasaran. Berdasarkan data Transfermarkt, harga pasaran eks pemain PSIS Semarang ini kini hanya berada di angka Rp2,61 miliar. Jumlah ini jauh merosot dibandingkan Rp3,48 miliar saat pertama kali bergabung dengan Suwon FC pada awal 2024.
Perjalanan Nilai Pasaran Arhan:
Desember 2021: Puncak karier Arhan dengan nilai Rp5,65 miliar, berkat kepindahannya ke Tokyo Verdy.
Juni 2022: Nilai bertahan di angka tertinggi sebelum mulai menurun pada Januari 2023 menjadi Rp4,35 miliar akibat kurangnya menit bermain di Tokyo Verdy.
Juni 2023: Harga pasaran naik tipis ke Rp4,78 miliar namun kembali turun secara bertahap hingga mencapai Rp2,61 miliar pada 2025.
Penurunan ini mencerminkan perjuangan berat Arhan untuk membuktikan dirinya di level klub internasional. Meski demikian, perjalanan kariernya belum berakhir. Masih ada waktu bagi Arhan untuk bangkit dan menunjukkan kualitasnya di masa depan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait