Berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA) dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim), puncak panen padi pada 2024 sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya yang terjadi pada bulan Maret, puncak panen tahun ini terjadi di bulan April dengan luas panen mencapai 0,37 juta ha.
Namun demikian, puncak panen padi pada April 2024 relatif lebih tinggi atau naik sekitar 854,03 ha (0,23 persen) dibandingkan Maret 2023.
Realisasi panen padi sepanjang Januari−September 2024 sebesar 1,41 juta ha, atau turun 72.890 ha (4,92 persen) dibandingkan Januari−September 2023 yang mencapai 1,48 juta ha. Sementara potensi luas panen padi pada Oktober−Desember 2024 diperkirakan 208.480 ha.
Produksi padi di Jatim sepanjang Januari−September 2024 diperkirakan 7,95 juta ton GKG, atau turun 406.100 ton GKG (4,86 persen) dibandingkan Januari−September 2023 yang sebesar 8,36 juta ton GKG.
Sementara itu, berdasarkan amatan fase tumbuh padi hasil Survei KSA September 2024, potensi produksi padi sepanjang Oktober−Desember 2024 sebesar 1,27 juta ton GKG.
Produksi padi tertinggi pada 2023 terjadi di bulan Maret, sedangkan 2024 terjadi di bulan April. Sementara produksi padi terendah pada 2024 terjadi di bulan Januari.
Produksi padi pada April 2024 yaitu sebesar 2,14 juta ton GKG, sedangkan produksi padi pada Januari 2024 sebesar 277.040 ton GKG.
Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari−September 2024 diperkirakan setara dengan 4,59 juta ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 234.490 ton (4,86 persen) dibandingkan Januari−September 2023 yang sebesar 4,83 juta ton. Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Oktober−Desember 2024 ialah sebesar 735.930 ton.
Produksi beras tertinggi pada 2024 terjadi di bulan April, yaitu sebesar 1,23 juta ton. Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 0,16 juta ton. Kondisi ini sedikit berbeda dengan tahun 2023, di mana produksi beras tertinggi terjadi di bulan Maret yaitu sebesar 1,22 juta ton dan produksi beras terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 0,18 juta ton.
Penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2024 terjadi di beberapa wilayah seperti Kabupaten Gresik, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Banyuwangi.
Di sisi lain, terdapat beberapa kabupaten/kota yang mengalami peningkatan produksi padi cukup besar, misalnya Kabupaten Tuban, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Bondowoso.
Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2024 adalah Kabupaten Lamongan, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Bojonegoro. Sementara itu, tiga kabupaten/ kota dengan produksi padi terendah yaitu Kota Mojokerto, Kota Blitar, dan Kota Batu.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait