Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan materi lengkap, mulai dari Dasar-Dasar AI, penggunaan tools seperti Canva untuk membuat media pembelajaran, Wordwall untuk merancang soal ujian, hingga pembuatan storyboard sebelum mengajar. Tidak hanya itu, peserta juga diajak berdiskusi tentang etika penggunaan AI dan solusi untuk mengatasi tantangan implementasinya.
Pelatihan ini dirancang dengan pendekatan yang interaktif, mencakup workshop, diskusi kelompok, simulasi kelas, serta evaluasi dan umpan balik. “Melalui pelatihan ini, para calon guru diharapkan mampu menguasai penggunaan teknologi AI secara mendasar, merancang media pembelajaran inovatif, dan meningkatkan daya saing sebagai pendidik profesional di era digital,” jelas Mamik.
Menurut Mamik, guru di era digital tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai inovator dan inspirator bagi siswa. Dengan kemampuan memanfaatkan teknologi AI, mereka dapat menciptakan pembelajaran yang lebih relevan dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Langkah ini diharapkan dapat memperkuat mutu pendidikan di Kecamatan Wiyung dan menjadikannya model pendidikan yang inovatif dan siap menghadapi tantangan masa depan,” tambahnya.
Pelatihan ini menjadi langkah awal yang signifikan dalam mencetak pendidik-pendidik berkualitas yang mampu membawa perubahan positif di dunia pendidikan. Dengan dukungan teknologi AI, calon guru diharapkan tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki visi besar untuk membangun generasi emas bangsa di era digital.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait