SURABAYA, iNewsSurabaya – Presiden Prabowo Subianto telah memimpin Indonesia selama 100 hari. Periode ini menjadi momen refleksi dan evaluasi bagi pemerintahan baru, menguji komitmen dan kemampuannya dalam menghadapi tantangan nasional dan global. Sidang kabinet pada 22 Januari 2025 menjadi penanda penting dalam proses adaptasi dan pembenahan ini.
Ulul Albab, Ketua ICMI Jawa Timur, memberikan perspektifnya terkait 100 hari pemerintahan Prabowo. "Waktu yang tidak lama, tapi cukup untuk melihat arah kebijakan dan bagaimana pemerintahannya berusaha menghadapi tantangan besar," ujarnya.
Meskipun Presiden Prabowo menyatakan rasa bangga terhadap kinerja kabinetnya, akademisi Universitas Dr. Soetomo ini menekankan pentingnya mengevaluasi dampak jangka panjang dari berbagai kebijakan yang telah dijalankan. Ia menyorot beberapa poin penting: pertama, kekompakan kabinet.
"Kekompakan adalah kunci, tetapi harus diukur dari efektivitas kebijakan, bukan hanya rutinitas birokratis," tegasnya.
Kedua, stabilitas politik yang terjaga patut diapresiasi, namun Ulul Albab mengingatkan bahwa stabilitas semata tidak cukup tanpa kebijakan revolusioner di bidang ekonomi, sosial, dan pendidikan.
Ketiga, penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran perusahaan, khususnya di sektor pertanahan dan kehutanan, merupakan langkah positif.
"Namun, tantangannya adalah memastikan keadilan dan transparansi, agar tidak hanya menyasar kalangan tertentu," imbuh Ulul Albab.
Keempat, efisiensi anggaran dengan pengurangan pengeluaran seremonial dan fokus pada swasembada pangan, energi, dan teknologi, merupakan langkah rasional, tetapi perlu pengawasan ketat agar efektif dan tepat sasaran.
Terakhir, Ulul Albab mengapresiasi program makanan bergizi gratis untuk anak-anak. "Ini cita-cita besar, tetapi implementasi di lapangan menjadi kunci keberhasilan," katanya.
Ulul Albab menuturkan pentingnya kerja sama antar-kementerian dan pemerintah daerah untuk memastikan pendistribusian yang tepat sasaran dan pendanaan yang cukup.
"100 hari pertama adalah awal perjalanan panjang. Bagaimana kebijakan diterjemahkan dalam tindakan nyata akan menentukan apakah ini awal perubahan signifikan atau hanya janji semata," pungkasnya.
Tantangan besar menanti pemerintahan Prabowo, baik dari dalam negeri maupun dampak global, untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan berdaulat.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait