Cina Larang AI di SD, Indonesia Harus Bagaimana?

Ali Masduki
Siswa SD berangkat sekolah di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur. Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pemerintah Cina baru-baru ini mengambil langkah tegas dengan melarang penggunaan AI generatif oleh siswa sekolah dasar (SD) untuk mengerjakan tugas sekolah. 

Langkah tersebut diikuti dengan larangan bagi guru untuk mengganti peran mereka dengan teknologi kecerdasan buatan tersebut. Kebijakan ini diiringi dengan penerbitan dua pedoman nasional, satu mengenai pendidikan umum AI dan satu lagi tentang penggunaan AI generatif di sekolah.

Ulul Albab, akademisi, dan mantan Rektor Universitas Dr. Soetomo Surabaya, menilai langkah Cina ini sebagai sebuah pembelajaran penting bagi Indonesia. 

"Ini bukan ajakan untuk meniru Cina, tetapi mengajak kita belajar dari pengalaman negara lain demi antisipasi yang lebih baik bagi dunia pendidikan kita," ujarnya. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW, "Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina," sebagai metafora pentingnya belajar dari berbagai sumber.

Pemerintah Cina, lanjut Ulul Albab, telah merancang kurikulum AI secara bertahap dan sistematis. Di SD, siswa diperkenalkan pada konsep dasar AI untuk membangkitkan rasa ingin tahu, namun penggunaan AI generatif untuk mengerjakan tugas dilarang agar perkembangan kognitif tetap optimal. 

Di tingkat SMP, siswa mempelajari prinsip teknis dan aplikasi AI lebih mendalam, sementara di SMA mereka didorong untuk berpikir kritis dan berinovasi dengan teknologi ini. 

Mulai 1 September 2025, pelajaran AI akan diwajibkan di sekolah-sekolah Cina dengan minimal delapan jam pelajaran per tahun.

"Tujuannya jelas, mendidik manusia yang tidak hanya akrab dengan teknologi, tetapi juga bertanggung jawab dan kreatif. AI bukan untuk mengganti guru, melainkan sebagai alat bantu yang cerdas dan aman," jelas Ulul Albab. Cina bahkan menyebut model pembelajaran baru, guru-siswa-mesin.

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network