SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Kritik terhadap pemerintah merupakan hak dan kewajiban warga negara dalam demokrasi. Namun, bagaimana seorang Muslim menjalankan hak tersebut di media massa, sembari tetap berpegang pada ajaran Islam?
Ulul Albab, akademisi Universitas Dr. Soetomo dan Ketua ICMI Jawa Timur, memberikan pandangannya. Menurut dia, kritik bagi seorang Muslim bukan sekadar kewajiban sosial, melainkan tanggung jawab agama, sebuah bentuk "jihad" yang mulia.
"Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya sebaik-baik jihad adalah mengatakan kalimat yang benar di hadapan penguasa yang zhalim'," kata Ulul Albab, mengutip hadis riwayat Imam Muslim.
Jihad di sini, jelasnya, bukan hanya peperangan fisik, tetapi juga perjuangan dengan kata-kata yang benar dan konstruktif.
Kritik yang baik, lanjut Ulul Albab, bertujuan membangun, bukan meruntuhkan. "Allah SWT berfirman: 'Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik'," ujarnya, mengutip QS. Al-Isra' [17]: 53.
Kritik harus disampaikan dengan niat baik, menawarkan solusi, dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Mengkritik tanpa solusi hanya akan memperburuk keadaan.
Islam juga menekankan adab dalam menyampaikan kritik. Ulul Albab mengingatkan firman Allah dalam QS. An-Nahl [16]: 125: "Serulah (mereka) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang lebih baik."
Kritik harus disampaikan dengan sopan, tidak emosional, dan tidak berlebihan, menghindari penghinaan atau pelecehan. Bahasa yang santun dan menjaga martabat sangat penting.
"Kita harus memastikan perkataan kita tidak berujung pada fitnah atau perpecahan," tegas Ulul Albab. Ia juga mengingatkan pentingnya menghindari penyebaran hoaks atau informasi yang tidak terverifikasi. Mengutip QS. Al-Isra' [17]: 36, "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya," Ulul Albab menekankan perlunya memastikan kebenaran informasi sebelum disampaikan di media massa.
Terakhir, Ulul Albab mendorong kolaborasi, bukan konflik. "Allah berfirman dalam Surah Ali Imran: 'Dan berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai'," katanya, mengutip QS. Ali Imran [3]: 103.
Kritik harus diarahkan pada solusi dan perubahan positif, serta membuka dialog produktif antara masyarakat dan pemerintah. Media massa, menurutnya, berperan penting sebagai jembatan komunikasi.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait