JAKARTA, iNewsSurabaya.id – Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia (PTMAI) Zona III menggelar aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, pada Selasa (30/1/2025).
Aksi tersebut merupakan bentuk evaluasi terhadap 100 hari kerja Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Mahasiswa BEM PTMAI Zona III menyampaikan 14 tuntutan dalam demonstrasi mereka, yang mencerminkan keprihatinan luas terhadap berbagai isu krusial di Indonesia.
Tuntutan tersebut mencakup isu-isu penegakan hukum, seperti pemberantasan korupsi dan pencopotan menteri yang korup, serta pengesahan RUU Perampasan Aset untuk memperkuat upaya anti-korupsi.
Selain itu, mereka juga menyoroti pentingnya penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan penyelesaian konflik agraria yang berdampak pada kehidupan masyarakat, khususnya petani.
Lebih lanjut, tuntutan mahasiswa juga menyentuh sektor-sektor vital pembangunan nasional. Mereka menuntut evaluasi kinerja kementerian yang dinilai kurang maksimal, reformasi Polri untuk meningkatkan kepercayaan publik, dan penghentian deforestasi untuk melindungi lingkungan.
Dalam bidang pendidikan, mahasiswa mendesak pemerataan kualitas pendidikan dan peningkatan honor guru, serta evaluasi program makan siang gratis untuk memastikan efektivitasnya.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga menyuarakan tuntutan terkait isu-isu sosial ekonomi, termasuk penindakan tegas terhadap penggalian ilegal yang merugikan negara dan masyarakat, penyelesaian masalah pagar bambu di PIK 2, dan pengesahan UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) untuk melindungi hak-hak pekerja rumah tangga.
Keseluruhan tuntutan ini menggambarkan komitmen mahasiswa dalam memperjuangkan keadilan, kesejahteraan, dan keberlanjutan pembangunan di Indonesia.
Wildan Mutaqin, Presidium BEM PTMAI Zona III, menegaskan pentingnya evaluasi 100 hari kerja Kabinet Merah Putih.
"Evaluasi ini penting untuk memberikan peringatan dan catatan awal kepemimpinan Prabowo-Gibran. Tirani baru jangan sampai menjadi mimpi buruk bagi kita semua," tegas Wildan.
Wildan menegaskan bahwa perjuangan tidak akan berhenti. Mahasiswa akan terus mengawal kebijakan pemerintah yang pro-rakyat.
"Jika kebijakan pemerintah tidak pro-rakyat, perlawanan kami tidak akan henti," tegasnya
Wildan juga menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto. "Pak Prabowo, mari urusi rakyat Anda, jangan hanya mengurusi oligarki," tandasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait