SURABAYA – Aspirasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (AKSI) Provinsi Jawa Timur menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Memahami Gagasan Pendirian Koperasi Desa Merah Putih" di Aula PWI Jawa Timur, Senin (24/03/2025). Kegiatan ini merupakan kerja sama antara AKSI Jatim, Toko Ladang, dan APBJ JATIM BEJO, aplikasi belanja online milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
FGD ini dihadiri oleh Kepala DPMD Provinsi Jawa Timur Ir Budi Sarwoto, perwakilan Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur Aisyah Aminy, perwakilan Polda Jatim Kompol Khoirul Anam, perwakilan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Koesbiantoro, serta 70 perwakilan kepala desa se-Jawa Timur.
Wakil Ketua Umum DPP AKSI, Ahmad Syarifuddin, menyambut gembira terselenggaranya FGD ini. "Ini baru pertama kali se-Indonesia, AKSI Jawa Timur bisa menggelar FGD untuk membahas Koperasi Desa Merah Putih," ujarnya.
Syaifuddin juga mengungkap sejarah pendirian koperasi, yang tokohnya adalah RM Margono, kakek dari Presiden RI Prabowo Subianto. "Beliau adalah kakek dari Presiden RI Prabowo Subianto, yang lahir di Kabupaten Banyumas," tuturnya.
Ketua AKSI Provinsi Jawa Timur, Fuad Ari Sulistyo, menegaskan bahwa FGD ini bertujuan untuk menyamakan persepsi antara kepala desa dengan semua stakeholder dalam mendukung pendirian Koperasi Desa Merah Putih.
"Gagasan pendirian Koperasi Desa Merah Putih ini merupakan gagasan yang niscaya kita dukung, agar dapat menjadi lembaga ekonomi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.
Fuad mengakui adanya perbedaan pemahaman mengenai rencana ini, termasuk potensi tumpang tindih dengan BUMDes dan penggunaan Dana Desa. "Namun, kami menyakini bahwa pemerintah punya keinginan yang baik untuk memberdayakan rakyatnya," tambahnya.
Kepala DPMD Provinsi Jawa Timur, Ir Budi Sarwoto, menyampaikan pesan dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
"Ibu Gubernur berhalangan hadir karena ada kegiatan yang bersamaan. Ada pesan dari beliau, bahwa beliau memberikan dukungan atas pendirian Koperasi Desa Merah Putih," ujarnya saat membuka acara.
Wakil Ketua PWI Jawa Timur, Mahmud Suhermono, juga memberikan dukungan. "Kami turut mendukung atas digelarnya FGD ini, terlebih bisa dilaksanakan di aula PWI, tempatnya para wartawan," ujarnya.
Mahmud berpesan agar kepala desa mulai menyadari pentingnya digitalisasi dalam menjalankan pemerintahan desa. "Dalam konteks ini, kami hanya dapat berperan dalam bidang publikasi," katanya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait