Bambang berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi perguruan tinggi dan lembaga lainnya untuk terus berinovasi serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
"Kemajuan Indonesia tidak hanya bergantung pada pembangunan ekonomi, tetapi juga pada pengembangan olahraga, seni-budaya, dan pemberdayaan penyandang disabilitas. Semoga penghargaan ini menjadi pemacu semangat bagi semua pihak untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik," ujarnya.
Senada dengan itu, Direktur Inovasi, Pemeringkatan, dan Publikasi Ilmiah Unesa, Nadi Suprapto, menambahkan bahwa pemeringkatan Unesa-Dimetric telah berjalan sejak 2022, sedangkan Unesa-Artric dan Unesa-Sporttric baru menyelesaikan episode pertama penilaiannya.
"Partisipasi dari dalam dan luar negeri sangat luar biasa. Penilaian dilakukan oleh tim internal dan pakar eksternal untuk memastikan hasil yang objektif dan berkualitas," ungkap Nadi, yang juga merupakan Guru Besar FMIPA Unesa.
Lebih lanjut, Nadi menjelaskan bahwa pemeringkatan ini mendukung Asta-Cita Unesa, khususnya pada butir keempat yang berfokus pada: Pembangunan sumber daya manusia, Sains dan teknologi, Pendidikan dan kesehatan, Prestasi olahraga, Kesetaraan gender, Penguatan peran perempuan dan penyandang disabilitas, dan Pelestarian seni dan budaya
Dengan penghargaan ini, Unesa semakin memperkuat perannya sebagai institusi yang mendukung pengembangan keilmuan, kreativitas, dan inklusivitas dalam dunia pendidikan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
