AI dan Coding Masuk Kurikulum Sekolah 2025, Cara Cerdas Bangun Generasi Unggul di Era Teknologi

Arif Ardliyanto
Dimas Aditya Putra Wardhana, S.ST., M.Tr.T. Ketua Program Studi Artificial Intelligence (AI) Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Foto iNEWSSURABAYA/ist

Tahun Ajaran 2025/2026 menjadi sejarah tersendiri di dunia pendidikan, coding dan Artificial Intelligence (AI) akan menjadi mata pelajaran pilihan di sekolah-sekolah di Indonesia. Kebijakan ini diumumkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) sebagai langkah penting untuk membekali generasi muda dengan keterampilan digital yang relevan di era teknologi modern.

Dukungan penuh juga datang dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi), yang menilai kebijakan ini akan membentuk generasi unggul yang siap bersaing dalam Revolusi Industri 4.0.

Pengenalan konsep dasar AI pada anak-anak sejak dini sangat penting untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi dunia digital yang semakin maju. Selain memberikan keterampilan teknis, pembelajaran coding dan AI juga melatih kemampuan berpikir logis, kreatif, serta meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. AI mengajarkan pola pikir komputasional yang dapat melatih anak-anak untuk berpikir kritis, kreatif, dan solutif dalam memecahkan masalah.

Selain itu, pembelajaran AI juga berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir "out of the box" yang akan mendorong inovasi dan rasa ingin tahu. Ini akan membantu menumbuhkan generasi yang siap untuk menghadapi persaingan global di berbagai bidang, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan dalam dunia yang terus berkembang dengan pesat.

Tantangan dalam Penerapan Coding dan AI di Sekolah
Meski kebijakan ini sangat positif, implementasinya tetap menghadapi beberapa tantangan yang harus diatasi secara bertahap. Beberapa tantangan tersebut antara lain:

  1. Ketersediaan Tenaga Pengajar yang Kompeten
    Sebagian besar guru di Indonesia belum memiliki latar belakang teknologi, sehingga pelatihan intensif serta pendampingan jangka panjang untuk guru sangat diperlukan. Hal ini akan memastikan guru dapat mengajar coding dan AI dengan efektif.
  2. Penyusunan Kurikulum yang Relevan
    Kurikulum AI yang dirancang untuk tingkat SD dan SMP harus disusun dengan pendekatan yang mudah dipahami. Pembelajaran harus menarik dan relevan dengan usia siswa, serta menjelaskan konsep-konsep AI yang rumit dengan cara yang sederhana.
  3. Infrastruktur Pendukung yang Memadai
    Tidak semua sekolah di Indonesia memiliki fasilitas internet dan perangkat yang memadai. Pemerataan akses teknologi, seperti komputer dan internet di seluruh wilayah, terutama di daerah terpencil, menjadi tantangan besar yang perlu diperhatikan secara serius.
  4. Peningkatan Literasi Digital bagi Siswa dan Orang Tua
    Selain siswa, orang tua juga perlu memiliki pengetahuan dasar mengenai literasi digital. Pemahaman mengenai keamanan digital dan etika penggunaan teknologi akan membuat pembelajaran AI lebih efektif dan bermanfaat.

Peran Universitas dalam Mendukung Implementasi AI di Sekolah
Universitas memiliki peran krusial dalam mendukung implementasi pembelajaran AI di sekolah. Perguruan tinggi dapat menyediakan sumber daya manusia (SDM) unggul yang menguasai bidang AI untuk menjadi pengajar, peneliti, serta praktisi di lapangan. Selain itu, universitas juga dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan industri untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan teknologi global.

Universitas juga dapat menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah untuk memberikan pelatihan kepada guru, menyusun modul pembelajaran yang efektif, serta memberikan pendampingan dalam proses implementasi AI di sekolah-sekolah.

Kesiapan Indonesia dalam Penerapan Mata Pelajaran Coding dan AI
Perguruan tinggi Indonesia semakin banyak yang membuka program studi di bidang teknologi seperti Artificial Intelligence dan Data Science, menunjukkan kesadaran yang lebih tinggi akan pentingnya kemampuan digital. Namun, di tingkat sekolah dasar dan menengah, tantangan seperti kualitas guru, pemerataan akses pendidikan, serta kesenjangan digital antara kota dan desa masih menjadi hambatan yang perlu diatasi.

Kerja sama antara pemerintah, universitas, dan industri sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung penerapan coding dan AI di seluruh sekolah di Indonesia, baik di perkotaan maupun pedesaan.

Menuju Indonesia yang Semakin Digital dan Berdaya Saing
Melalui kebijakan ini, diharapkan Indonesia dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inovatif dan adaptif, serta membekali generasi muda dengan keterampilan digital yang mumpuni. Dengan dukungan yang kuat antara pemerintah, pendidikan, industri, dan masyarakat, Indonesia akan lebih siap dalam menghadapi era digital dan meningkatkan daya saingnya di kancah global.

Penulis:

Dimas Aditya Putra Wardhana, S.ST., M.Tr.T.
Ketua Program Studi Artificial Intelligence (AI)
Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya

 

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network