SURABAYA, iNews.id – Polda Jawa Timur terus melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat. Polda melalui Direktorat Intelkam (Ditintelkam) berkomitmen untuk tidak melakukan korupsi, bahkan Polda membuat terobosan dengan mengantar hasil SKCK bagi penyandang disabilitas.
Komitmen ini dibangun dan ditanda tangani di Gedung Patuh Mapolda Jatim. Penandatangan ini focus pada pencanangan Zona Integritas (ZI) yang akan menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK), sekaligus pembacaan pakta integritas bagi personil-personil yang membidangi pelayanan, khususnya di pelayanan SKCK yang menjadi domain Ditintelkam Polda Jatim.
Direktur Intelijen Kemanan (Dirintelkam) Polda Jatim, Kombes Pol. Dekananto Eko Purwono mengatakan, adannya zona integritas, khususnya di tahun 2022 ini bisa dicapai tentunya atas komitmen bersama. Pertama komitmen dari internal, dan yang kedua dukungan dari stackeholder, agar komitmen tersebut betul-betul sinkron dengan masyarakat dan stackeholder yang tentunya terkait dengan pelayanan.
"Kami dalam pencanangan ini memang tidak bisa sepihak, ketika kita berkomitmen dalam memberikan pelayanan yang terbaik, yang transparan dan berintegritas ini, ketika tidak didukung oleh masyarakat yang lain tentu akan tidak bisa sesuai dengan apa yang menjadi kebijakan atau jadi prioritas dalam zona integritas ini," katanya.
Dekananto menambahkan, Ditintelkam Polda Jatim sudah dua tahun belum melakukan pelayanan dengan baik. Ia yakin dengan kesiapan yang matang, baik infrastruktur, kesiapan personil yang sudah dilatih dan juga adanya pokja-pokja yang membidangi terkait dengan pengawasan pelayanan ini.
"Harapan kami di tahun 2022 ini kita bisa mendapatkan predikat untuk Zona Integritas dengan melibatkan pengawasan-pengawasan. Jadi kita ada enam Pokja yang melakukan pengawasan, baik secara administrasi, kemudian secara pengawasan langsung, termasuk indeks kepuasan mengukur, indek kepuasan masyarakat. Dan juga kita minta masukan dari stakeholder yang tadi kami undang juga bisa menjadi pengawas eksternal dalam pelayanan di SKCK ini," lanjutnya.
Selain itu, ia menegaskan dirinya tidak ingin pencanangan ini hanya sekedar formalitas saja, namun fakta di lapangan masih banyak di temukan penyimpangan, penyalahgunaan, bahkan malpraktek.
"Kami sudah komitmen. Di dalam SKCK ini kita juga ada terobosan terkait dengan delivery service. Dimana khusus untuk penyandang disabilitas itu kita antar langsung ke kediamannya sesuai dengan alamatnya," tandasnya.
Pihaknya juga akan menuju kepada pelayanan secara online full. Karena kalau saat ini masih dalam tahap pendaftaran yang baru bisa di proses secara online. "Harapan kami bahwa SKCK secara online ini bisa penuh. Artinya tidak ada lagi kontak fisik antara petugas dengan masyarakat yang melayani. Ini tentunya akan mengurangi, bahkan meniadakan penyimpangan, atau penyalahgunaan dalam pemberian pelayanan SKCK ini. Salam WBK Ditintelkam Polda Jatim," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait