Produksi gabah kering giling (GKG) selama periode tersebut tercatat mencapai 9,27 juta ton, yang juga turun sebesar 4,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya (9,71 juta ton). Jika dikonversikan menjadi beras, hasil panen 2024 setara dengan 5,35 juta ton beras, menurun 0,25 juta ton atau sekitar 4,53 persen dibandingkan 2023 yang mencapai 5,61 juta ton.
Penurunan produksi padi ini terjadi di beberapa wilayah utama penghasil padi di Jawa Timur, seperti Kabupaten Gresik, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Banyuwangi. Namun, ada pula kabupaten yang mengalami peningkatan produksi, seperti Kabupaten Tuban, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Sidoarjo.
Di antara kabupaten dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada tahun 2024 adalah Kabupaten Lamongan, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Bojonegoro. Sementara itu, kabupaten dengan produksi padi terendah pada 2024 adalah Kota Mojokerto, Kota Batu, dan Kota Blitar.
Meskipun terdapat penurunan produksi padi di beberapa daerah, upaya untuk mencapai swasembada pangan tetap menjadi prioritas utama. Peran serta petani, dukungan dari pemerintah, dan kolaborasi antar sektor menjadi kunci utama dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait