SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memimpin kegiatan Panen Raya Padi seluas 5 hektar di Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, pada Senin (3/3/2025).
Acara panen raya tersebut juga dihadiri oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDTT) Yandri Susanto, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti, dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.
Dalam kesempatan tersebut, Emil Elestianto Dardak menekankan pentingnya terwujudnya swasembada pangan yang harus sejalan dengan peningkatan kesejahteraan petani. Menurut Emil, “Kami yakin bahwa cita-cita swasembada pangan harus berdiri di atas kesejahteraan para petani, karena merekalah ujung tombak dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.”
Ia juga mengingatkan bahwa untuk mempercepat tercapainya swasembada pangan, ketersediaan pupuk yang cukup untuk petani harus menjadi prioritas. "Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan. Swasembada pangan akan mendorong kesejahteraan petani, namun perlu diimbangi dengan ketersediaan pupuk yang memadai," tambahnya. Emil optimistis, dengan bimbingan Menko Pangan Zulkifli Hasan, swasembada pangan akan terwujud, dan Jawa Timur akan memberikan kontribusi besar dalam pencapaian tersebut.
Sementara itu, Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pangan, menegaskan bahwa sektor pangan selama ini belum menjadi fokus utama, meskipun sangat krusial. “Perintah Presiden Prabowo untuk mewujudkan swasembada pangan harus segera dilaksanakan. Ini mencakup tidak hanya ketahanan pangan, tetapi juga pemenuhan gizi yang berasal dari protein, daging, dan ikan,” ujar Zulkifli. Menurutnya, pencapaian swasembada pangan memerlukan kerja sama dari semua pihak.
Namun, meski pemerintah berfokus pada swasembada pangan, data terbaru menunjukkan penurunan produksi padi di Jawa Timur. Berdasarkan Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, luas panen padi di provinsi ini pada Januari-Desember 2024 tercatat sekitar 1,62 juta hektare, mengalami penurunan sebesar 4,78 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 1,70 juta hektare.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait