Istri Wali Kota Kediri Ajak Masyarakat Kurangi Plastik Sekali Pakai

Ali Masduki
Istri Wali Kota Kediri, Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar membuka pameran bahaya plastik Brantas XOXO di kota Kediri. (Foto: iNewsSurabaya/Pool)

KEDIRI, iNews.id - Istri Wali Kota Kediri, Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar, mengajak masyarakan agar mengurangi plastik sekali pakai.

Peraih The Inspiring Women KADIN Award 2021 itu mewanti-wanti, agar masyarakat kota Kediri segera mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai karena hanya akan berakhir di TPA.

“Kita harus membawa tas kain jika belanja dan membawa botol minuman sendiri. Agar upaya seperti itu dilakukan setiap hari dan terus menerus akan membantu mengurangi beban sampah kota Kediri,” tuturnya saat membuka pameran bahaya plastik Brantas XOXO di kota Kediri.

Ketua TP PKK Kota Kediri ini menambahkan, bahwa pameran seperti ini juga cocok diselenggarakan di tengah kota, taman kota, hingga di sekolah-sekolah. 

"Karena pameran sangat baik dan menarik dengan durasi yang lebih panjang," ucapnya.

Kepala DLHKP Kota Kediri, Mohamad Anang Kurniawan menilai bahwa sangat penting melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah untuk mengurangi beban di TPA.

“Sangat penting memilah sampah sejak dari rumah untuk mengurangi beban TPA, sekaligus sebagai penekanan pemerintah kepada masyarakat dan seluruh steakholders agar mengurangi plastik sekali pakai,” katanya.

Menurut Anang, pameran ini dapat menjadi ajang edukasi agar masyarakat bisa mengetahui bahaya plastik. Sehingga masyarakat bisa mulai menguranginya. Ia berharap, program Zero Waste Cities di Tempurejo, Kota Kediri segera bisa terealisasi.

Koordinator Pameran Brantas XOXO, Firly Mas’ulatul Janah mengatakan, pameran Brantas XOXO cukup menarik perhatian masyarakat. Mulai ibu-ibu PKK, siswa sekolah, mulai dari SD dan SMP, bahkan banyak juga dari guru dan mahasiswa.

Kata dia, para ibu-ibu tersebut ingin tau terkait bahaya plastik sekali pakai yang mencemari sungai Brantas. Mereka penasaran cara melihat mikroplastik dan bahaya mikroplastik bagi kesehatan. Serta penasaran merasakan belanja kebutuhan rumah tangga seperti minyak, sabun, pembersih lantai, kecap, saos, popok dan lain-lain tanpa bungkus plastik.

"Banyak pengunjung yang takjub dengan pameran bahaya plastik ini, dan memang kami berusaha mengajak mereka untuk mencintai lingkungan serta kita bisa tahu bagaimana pengelolaan sampah yang benar, sekaligus kita ajak untuk mengurangi sampah plastik dengan cara membawa tas dan mengurangi botol,” imbuhnya.

Firly menjelaskan, kondisi pencemaran sampah plastik di sungai-sungai Jawa Timur sudah tidak bisa ditolerir lagi. Masyarakat seenaknya membuang sampah ke aliran sungai Brantas. 

Setidaknya ada seribu lebih lokasi timbunan sampah disepanjan Brantas, 55 persen berupa sampah plastik sekali pakai yang akan terpecah menjadi mikroplastik. 

Firly mengungkapkan, untuk membangun instalasi lorong botol plastik dibutuhkan 3544 botol plastik sekali pakai yang dipungut dari Kali Brantas di Jombang, Kali Wonokromo di Surabaya, kali Marmoyo di Mojokerto, kali pelayaran di Sidoarjo dan sampah plastik dari kegiatan pembersihan pohon-pohon Kali brantas yang terjerat sampah plastik.
 

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network