Proses berikutnya adalah pengambilan sampel untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium. "Saat pengujian sampel, kami memeriksa beberapa hal penting, seperti kandungan air (water content), suhu, dan warna BBM. Semua parameter ini kami periksa untuk memastikan bahwa kualitas BBM yang diterima sesuai dengan standar," jelasnya.
Setelah dilakukan pengujian dan hasilnya dinyatakan memenuhi standar, baru dilakukan pembongkaran BBM ke dalam tangki SPBU. "Pada saat pembongkaran, semua pelayanan di SPBU kami hentikan sementara untuk memastikan proses berjalan dengan baik dan tanpa gangguan. Semua langkah ini kami lakukan untuk memastikan kualitas dan kuantitas BBM yang kami terima adalah yang terbaik," tambah Nanang.
"Jadi, masyarakat tidak perlu ragu mengenai kualitas BBM yang ada di SPBU kami. Semua prosedur kami lakukan dengan sangat teliti dan hati-hati untuk memastikan bahwa setiap produk yang disalurkan ke konsumen adalah yang terbaik," tegasnya.
Salah satu parameter utama yang diperiksa dalam pengujian kualitas BBM adalah nilai Research Octane Number (RON), yang berfungsi untuk mengukur kemampuan bahan bakar dalam mencegah detonasi atau ketukan pada mesin kendaraan. Metode pengujian yang digunakan adalah ASTM D 2699 dengan mesin Cooperative Fuel Research (CFR) Engine, sesuai dengan ketentuan Dirjen Migas. Dengan cara ini, Pertamina memastikan bahwa setiap bahan bakar yang dijual di SPBU mereka dapat memberikan performa maksimal dan efisiensi tinggi bagi setiap kendaraan.
PT Pertamina (Persero) memastikan bahwa setiap liter BBM yang disalurkan ke masyarakat memiliki kualitas terbaik dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Foto iNEWSSURABAYA/hendro
Tak hanya itu, kualitas visual juga dipantau dengan cermat, termasuk pemantauan selama pembongkaran BBM di kapal tangker dan pengisian ke dalam mobil tangki yang akan disalurkan ke SPBU.
Selama bulan Ramadan dan Idul Fitri, permintaan BBM biasanya mengalami peningkatan tajam seiring dengan pergerakan masyarakat yang meningkat. Untuk mengantisipasi hal ini, Pertamina membentuk Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) yang beroperasi mulai 17 Maret hingga 13 April 2025. Satgas ini bertugas memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG, serta menjaga kualitas bahan bakar yang disalurkan ke masyarakat.
"Kami telah menyiapkan stok yang cukup, dan dengan sistem distribusi yang sudah terintegrasi dengan teknologi digital, kami dapat memantau kualitas BBM secara real-time di seluruh SPBU," ujar Rahmad.
Rahmad menegaskan bahwa membeli BBM di SPBU resmi Pertamina adalah pilihan yang bijak untuk mendapatkan bahan bakar berkualitas tinggi. "Pertamina tidak melakukan pengoplosan BBM. Semua produk kami melalui proses blending yang sesuai dengan standar industri," jelasnya.
Masyarakat pun bisa merasa tenang karena Pertamina terus berkomitmen untuk menjaga ketersediaan dan kualitas BBM serta LPG selama Ramadan dan Idul Fitri 2025. Dengan membeli BBM di SPBU Pertamina, masyarakat tidak hanya mendapatkan bahan bakar yang aman dan berkualitas, tetapi juga turut mendukung keberlanjutan distribusi energi nasional.
Dengan beragam pengawasan dan langkah preventif ini, Pertamina memastikan bahwa kualitas BBM yang disalurkan ke konsumen tetap terjaga, memberikan kenyamanan dan keamanan bagi kendaraan Anda. Di tengah lonjakan permintaan saat Ramadan dan Idul Fitri, Pertamina tetap memegang teguh komitmen untuk memberikan produk terbaik bagi masyarakat Indonesia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait