JOMBANG, iNEWSSURABAYA.ID – Harga minyak goreng Minyakita di Jombang mengalami kenaikan dan dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp15.700 per liter. Sejumlah pedagang menjual Minyakita seharga Rp16.500 per liter, memicu perhatian aparat kepolisian.
Temuan ini diungkap saat Polres Jombang menggelar operasi pasar di sejumlah pasar tradisional dan toko ritel, Rabu (12/3/2025). Operasi tersebut bertujuan untuk memastikan ketersediaan stok serta kepatuhan harga minyak goreng Minyakita di pasaran.
Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan adanya kenaikan harga di beberapa lokasi, termasuk Pasar Legi dan Toko Ken.
"Kami sudah menemukan adanya kenaikan harga Minyakita di beberapa tempat. Di Pasar Legi dan Toko Ken, minyak ini dijual Rp16.500 per liter, lebih tinggi dari HET Rp15.700 per liter," ungkap Margono.
Saat ini, Polres Jombang tengah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyelidiki penyebab lonjakan harga tersebut. "Kami akan menelusuri apakah kenaikan harga ini disebabkan oleh kendala distribusi atau ada permainan dari oknum tertentu," tambahnya.
Meski harga mengalami kenaikan, polisi memastikan bahwa ketersediaan Minyakita dalam bentuk kemasan botol dan refill masih mencukupi untuk beberapa waktu ke depan.
Margono menegaskan bahwa operasi serupa akan terus dilakukan secara berkala guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan minyak goreng di Jombang.
"Kami ingin memastikan distribusi Minyakita berjalan lancar dan masyarakat bisa mendapatkannya dengan harga sesuai aturan. Jangan sampai ada pihak yang sengaja menimbun atau menaikkan harga demi keuntungan pribadi," tegasnya.
Polres Jombang mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap berbelanja secara normal. Jika menemukan indikasi penimbunan atau permainan harga, warga diminta segera melapor agar dapat ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.
Dengan langkah pengawasan ketat ini, diharapkan harga minyak goreng Minyakita dapat kembali stabil sesuai dengan ketentuan pemerintah, sehingga masyarakat tidak terbebani dengan harga yang melambung tinggi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait