SURABAYA - Dosen Fakultas Kedokteran (FK Ubaya), dr. Risma Ikawaty, Ph.D., menyebut rasa ngantuk, lemas, dan mual merupakan gejala yang wajar dialami saat berpuasa. Ia menjelaskan, tubuh manusia akan mengalami adaptasi, baik di proses metabolisme maupun irama biologis akibat perubahan jadwal makan dan pola tidur.
“Kalau biasanya kita makan 3 sampai 4 kali sehari dengan interval waktu tertentu, selama puasa tubuh harus bekerja tanpa asupan makanan dan minuman selama lebih dari 12 jam. Termasuk pola tidur, bangun lebih awal untuk sahur, akhirnya waktu tidur malam hari juga berkurang. Perubahan inilah yang menyebabkan tubuh mudah lelah dan mengantuk,” jelasnya.
Ia menambahkan, rasa pusing saat berpuasa bisa disebabkan oleh penurunan kadar gula darah atau hipoglikemia.
“Saat berpuasa, tubuh akan kekurangan glukosa, juga cairan atau dehidrasi ringan. Akibatnya, otak tidak mendapatkan cukup energi untuk bisa bekerja secara optimal. Makanya, kita merasa pusing dan lemas,” tambahnya.
Selain itu, rasa mual yang dialami pada minggu pertama saat berpuasa juga merupakan hal yang wajar. Ia menjelaskan, aktivitas sehari-hari yang menyebabkan stres fisik dan mental dapat memperparah rasa mual yang dialami.
“Ini juga wajar karena lambung menjadi kosong dalam jangka cukup lama. Terutama kita tidak mengonsumsi makanan yang cukup padat saat sahur,” tambah dosen sekaligus Wakil Dekan I FK Ubaya itu.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait