Jatim Produksi 1 Juta Ton Produk Olahan Kelautan per Tahun, 385 Ribu Ton Diekspor ke Mancanegara

Lukman Hakim
Jawa Timur hasilkan 1 juta ton produk olahan kelautan per tahun, 385 ribu ton diekspor. Gubernur Khofifah dorong ekonomi biru dan ketahanan pangan. Foto iNEWSSURABAYA/lukman

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Jawa Timur (Jatim) mencatat prestasi membanggakan di sektor kelautan dan perikanan. Dalam setahun, provinsi ini mampu memproduksi lebih dari 1 juta ton produk olahan kelautan, tepatnya 1.045.314,87 ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 385.083,4 ton berhasil menembus pasar ekspor internasional, membuktikan daya saing sektor kelautan Jatim di kancah global.

Letak geografis yang strategis menjadikan Jatim sebagai provinsi dengan garis pantai terpanjang ke-10 di Indonesia, mencapai 3.543,54 kilometer. Potensi besar ini dimanfaatkan oleh 235.578 nelayan yang menggantungkan hidup dari laut, sekaligus menjadi motor penggerak ketahanan pangan nasional.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh nelayan yang telah bekerja keras menjaga pasokan ikan di wilayahnya.

“Terima kasih kepada para nelayan di seluruh pesisir Jatim atas kerja kerasnya dalam menjaga ketahanan pangan, terutama di sektor kelautan dan perikanan,” ujar Khofifah di Surabaya, Senin (7/4/2025).

Khofifah optimistis kontribusi nelayan akan semakin signifikan dalam mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.

“Alhamdulillah, data ini membuktikan betapa besar kontribusi nelayan terhadap ketahanan pangan. Saya yakin Jawa Timur bisa menjadi pionir dalam penguatan sektor kelautan nasional,” tambahnya.

Gubernur Khofifah juga menyoroti pentingnya peran nelayan dalam menjaga ketersediaan protein hewani. Hasil laut seperti ikan dikenal sebagai alternatif sehat pengganti daging sapi dan ayam.

Untuk mendukung keberlanjutan, Khofifah mendorong penerapan konsep ekonomi biru (blue economy), yaitu pembangunan ekonomi berbasis kelautan yang memperhatikan keberlanjutan ekosistem.

“Ekonomi biru adalah masa depan. Kita harus mengelola sumber daya laut secara bijak agar tetap lestari dan terus memberi manfaat bagi generasi mendatang,” pungkasnya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network