Drummer Isyana Sarasvati Berikan Drum Clinic di Surabaya, Ratusan Anak-anak Ikut Jadi Peserta

Arif Ardliyanto
Nguber Drummer gelar drum clinic di Surabaya, hadirkan Bowie Champa & Yandi Andaputra. Edukatif, interaktif, dan seru bagi semua kalangan drummer. Foto iNEWSSURABAYA/ist

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Kabar gembira bagi pecinta musik dan para drummer Indonesia! Komunitas Nguber Drummer kembali menggelar drum clinic istimewa di Surabaya pada Sabtu (12/04), menghadirkan dua drummer profesional sekaligus pendirinya, Bowie Champa dan Yandi Andaputra.

Acara edukatif ini sukses menarik perhatian ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari drummer profesional, pelajar sekolah musik, hobiis, hingga orang awam yang penasaran dengan dunia drum. Yandi mengungkapkan, banyak peserta yang tertarik tidak hanya pada teknik permainan, tetapi juga pengalaman personal dan inspirasi di balik profesi drummer.

“Bahkan kemarin tuh, banyak orang awam yang pengen belajar drum, yang mau lihat drum, ‘jadi drummer tuh gimana, sih?’ Pertanyaannya menarik-menarik. Penontonnya enggak hanya seputar teknik drum,” ujar Yandi.

Salah satu keunikan drum clinic kali ini adalah konsep interaktif. Materi yang dibawakan langsung dipraktikkan oleh peserta, dengan pendampingan langsung dari Bowie dan Yandi. Mereka juga mengadakan games dan challenge unik, seperti sambung kata yang diiringi ketukan drum – sesuatu yang belum pernah dilakukan di acara serupa.

“Challenge sambung kata pakai ritme drum itu benar-benar baru. Kalau miss tempo, ya kalah. Seru banget karena belum pernah ada sebelumnya,” tambah Bowie.

Yandi Andaputra, yang dikenal sebagai drummer dari Isyana Sarasvati dan Kunto Aji, membagikan pengalaman sebagai season player sekaligus mengajak peserta memainkan lagu-lagu populer dari kedua artis tersebut. Sementara Bowie Champa menyampaikan materi seputar mindset dan pengalamannya bermain drum dalam band, membekali peserta dengan wawasan penting untuk karier profesional.

Menariknya, sesi kali ini mengusung konsep ala podcast live, menciptakan suasana santai dan akrab antara pemateri dan peserta.

“Kita ngobrol kayak podcast, jadi enggak tegang. Peserta juga bisa langsung nyobain gear dan teknik yang kita bahas,” kata Yandi.

Drum clinic ini digelar di lokasi yang tak biasa sebuah toko kaos yang memiliki area indoor. Namun, hal itu tak mengurangi antusiasme warga Surabaya. Bahkan, acara harus diperpanjang satu jam karena banyaknya pertanyaan dan antusias peserta untuk mencoba langsung.

“Lucunya, ini acara khusus drummer, tapi bisa narik hampir 200 orang. Padahal enggak ada musisi lain,” ujar Bagus Tikus, Creative Director Nguber Drummer.

Bagus menilai Surabaya sebagai “gudangnya drummer cilik”, dengan banyak talenta muda yang kerap viral melalui video-video mereka di event sebelumnya.

“Kami sering banget ketemu anak umur 11 tahun yang jago banget. Surabaya punya potensi luar biasa,” tambahnya.

Melihat respons positif, Nguber Drummer berencana kembali menggelar program di Surabaya dengan format berbeda, seperti Nguber Street Jam, Nguber Drum Jam, dan Nguber Drummer Goes to School.

“Banyak menu kegiatan Nguber Drummer yang belum sempat kami hadirkan di Surabaya. Harapannya bisa segera terlaksana,” ujar Bagus.

Bowie berharap komunitas drummer di Surabaya semakin solid dan berkembang, tanpa adanya kubu-kubuan. Ia juga mendorong agar para drummer rutin berlatih dan terus memperkuat keterampilan mereka.

“Semoga makin banyak drummer Surabaya yang masuk ke industri dan menorehkan sejarah dalam karier bermusik mereka,” pungkasnya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network