Bank Jatim Catat Pertumbuhan Kredit dan Dividen, Pengamat Sebut Manajemen Solid

Ali Masduki
Bank Jatim Catat Pertumbuhan Kredit dan Dividen, Pengamat Sebut Manajemen Solid Hamy Wahjunianto, pengamat ekonomi dan politik dari Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI). Foto: iNewsSurabaya/Dok Pribadi

SURABAYA - Hamy Wahjunianto, pengamat ekonomi dan politik dari Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), menilai bahwa kinerja manajemen Bank Jatim secara umum menunjukkan hasil yang positif. Hal ini terutama terlihat dari pertumbuhan bisnis dan aksi korporasi yang dilakukan oleh bank tersebut.

"Dengan kinerja korporasi yang meningkat tersebut, sebenarnya tidak ada alasan yang kuat untuk mengganti Direksi dan Komisaris Bank Jatim," terangnya. 

Ia menambahkan bahwa dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), keputusan terkait pergantian direksi dan komisaris tidak selalu berkaitan langsung dengan kinerja korporasi. 

"Apalagi di Bank Jatim, ada kewenangan besar Gubernur untuk mengambil keputusan," jelasnya.

Hamy, yang juga merupakan kandidat Doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (UB) Malang, mengungkapkan bahwa pemegang saham dapat dengan mudah melihat kinerja finansial korporasi melalui aksi kolektif pembelian saham. Aksi ini menunjukkan keyakinan terhadap prospek perusahaan ke depan.

Lebih lanjut, Hamy mengamati bahwa Bank Jatim berhasil meningkatkan kredit yang disalurkan. "Sepanjang tahun 2022, Bank Jatim sukses menorehkan kinerja yang positif dengan berhasil menggelontorkan kredit sebesar Rp 46,20 triliun, naik 8,06% dibandingkan tahun 2021." Selain itu, Bank Jatim juga menunjukkan komitmen terhadap Corporate Social Responsibility (CSR).

"Bank Jatim dapat mencapai kinerja finansial yang positif dengan membagi dividen sebesar Rp816 Miliar," tambahnya.

Namun, terkait dengan adanya dugaan kredit fiktif yang terjadi di Bank Jatim Cabang Jakarta dan kredit macet di sejumlah cabang, Hamy menekankan pentingnya untuk melihat masalah ini secara jernih dan adil. 

"Hal itu harus dilihat secara jernih dan fair kasus per kasus. Pasti ada performance appraisal per kuartal dan per tahun oleh Konsultan Ahli independen," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa dari hasil appraisal tersebut, dapat diketahui siapa yang bertanggung jawab terhadap kredit fiktif dan macet, apakah kesalahan tersebut dilakukan oleh Kepala Cabang atau Direksi. 

"Dari situ bisa diketahui siapa yang bertanggung jawab," pungkas Dosen STIE YAPAN Surabaya tersebut.

Dengan penilaian positif terhadap kinerja Bank Jatim, diharapkan manajemen dapat terus berinovasi dan meningkatkan layanan kepada nasabah, serta menjaga kepercayaan pemegang saham.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update