JAKARTA, iNews.id – Pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi perdagangan kerajinan Indonesia. Tercatat, nilai ekspor selama pandemi mengalami pertumbuhan positif dibandingkan produk lain.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meminta pelaku usaha dan eksportir produk kerajinan (handicraft) tangguh dan adaptif dalam menghadapi pandemi. Dengan ketangguhan itu, ekspor produk kerajinan Indonesia terus tumbuh positif di tengah pandemi.
Kondisi ini disampaikan Mendag saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pembukaan The 22nd Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2022 pada Rabu, (23/3) di Jakarta Convention Center, Jakarta. Ia menjelaskan, selama dua tahun pandemi yaitu tahun 2020 dan 2021, nilai ekspor produk kerajinan Indonesia tetap mencatatkan pertumbuhan positif.
"Pada 2021 ekspor produk kerajinan tangan Indonesia mencapai USD 743,50 juta atau tumbuh 16,48 persen tahun per tahun (YoY). Sedangkan pada 2020 nilainya mencapai USD 638,33 juta. Ini menunjukkan produk kerajinan tangan Indonesia tangguh dan adaptif menghadapi masa pandemi Covid-19," ucap Lutfi.
Ekspor produk kerajinan Indonesia memiliki pangsa yang besar di Amerika Serikat yaitu 58,89 persen, Malaysia (7,54 persen), Belanda (3,86 persen), Jepang (3,70 persen), dan Jerman (3,64 persen). Produk Indonesia yang paling diminati dunia yaitu rambut palsu, produk anyaman, produk kayu, serta patung dan ornamennya.
Setelah dua tahun vakum (2020-2021) akibat pandemi Covid-19, Inacraft 2022 kembali diselenggarakan pada 23–27 Maret 2022 secara daring dan luring. “Penyelenggaraan Inacraft yang sudah memasuki tahun ke-22 merupakan bukti nyata bahwa produk kerajinan Indonesia terus tumbuh dan berkembang," ujarnya.
Lutfi sangat mengapresiasi Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) yang secara konsisten melakukan promosi produk kerajinan Indonesia.
“Ke depannya, Kementerian Perdagangan bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan ASEPHI akan terus mendorong transformasi digital para produsen produk kerajinan, meningkatkan promosi di dalam dan luar negeri, serta memperluas akses pasar ekspor bagi produk-produk kerajinan Indonesia,” tutur dia.
Inacraft 2022 kali ini mengusung tema "Smiling Heritage of West Java: From Smart Village to Global Market". Provinsi Jawa Barat terpilih menjadi ikon Inacraft 2022 yang menampilkan produk-produk kerajinan unggulan dan kreatif sekaligus mengangkat kesenian dan kebudayaan lokal Jawa Barat.
Pameran ini diikuti sebanyak 722 peserta yang terdiri atas 510 peserta individu, 169 peserta binaan dinas, dan 43 peserta binaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta 150 toko daring.
Mendag Lutfi juga meyakini, produk kerajinan Indonesia adalah representasi keunikan dan kekhasan Indonesia atau sesuai dengan tema Inacraft 2022 yaitu From Smart Village to Global Market (dari desa kecil ke pasar global).
“Saya mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Inacraft 2022. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi perdagangan produk kerajinan Indonesia,” tutupnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait