Ia juga mendorong agar forum-forum seperti ini dijadikan agenda rutin agar masyarakat terlibat aktif dalam perencanaan kebijakan publik.
Serasehan ini menjadi ruang partisipatif untuk menyampaikan aspirasi, kritik, hingga solusi dari masyarakat. Fraksi PKB memastikan bahwa masukan tersebut akan dirumuskan sebagai bahan baku utama kebijakan strategis daerah yang partisipatif, realistis, dan inklusif.
PKB gelar dialog terbuka di Klenteng Hong San Kiong Jombang untuk menyerap aspirasi warga dalam penyusunan RPJMD 2025–2030 yang inklusif dan partisipatif. Foto iNEWSSURABAYA/zainul
Menggelar acara di Klenteng Hong San Kiong salah satu ikon keberagaman di Jombang juga menyampaikan pesan kuat bahwa pembangunan Jombang ke depan harus menjunjung tinggi nilai toleransi dan kebersamaan.
Anggota DPR RI dari PKB, Gus Halim, mengapresiasi pelaksanaan dialog terbuka ini. Ia menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menyusun RPJMD.
“RPJMD yang ideal harus lahir dari suara rakyat, bukan hanya dari ruang birokrasi. Forum seperti ini memperkuat arah pembangunan kolektif agar Jombang bisa unggul bersama,” kata Gus Halim.
Ia juga memberi penghormatan khusus kepada Klenteng Hong San Kiong sebagai simbol kerukunan dan harmoni budaya di Jombang.
“Kelenteng ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi simbol budaya damai. Di sini, perbedaan bukan sekat, tetapi jembatan penghubung,” tutupnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
