Aksi solidaritas warga ini mendapat respons positif dari masyarakat luas. Namun, mereka tetap berharap ada perhatian serius dari pemerintah daerah. Sebab, jalan yang diperbaiki tersebut berstatus sebagai jalan poros kabupaten, yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Kalau kami yang punya keterbatasan bisa gotong royong memperbaiki jalan, masa pemerintah yang punya anggaran tidak bisa?” tegas Rois.
Kini, warga hanya bisa menunggu apakah aksi mereka akan mengetuk hati para pemangku kebijakan. Setidaknya, langkah ini menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong masih hidup, meski di tengah keterbatasan dan keprihatinan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
