Sementara, kegiatan ini berlangsung dengan suasana aktif dan interaktif. Salah satu peserta, Seftian Wahyu Kurniawan dari SMKN 1 Surabaya, mengaku mendapat wawasan baru yang sangat bermanfaat.
“Penjelasan narasumber sangat mudah dipahami dan menarik. Ini membuka mata saya soal risiko pergaulan bebas dan bahaya narkoba. Semoga kegiatan seperti ini rutin dilakukan,” ujar Seftian.
Pesan kemanusiaan juga disampaikan, yakni untuk tidak mendiskriminasi penderita HIV/AIDS serta mendorong sesama remaja yang terjerat narkoba agar segera mendapat pertolongan dan rehabilitasi.
Puluhan pemuda Surabaya ikut sosialisasi bahaya narkoba, HIV/AIDS, dan pergaulan bebas yang digelar Disbudporapar. Foto iNewsSurabaya/hendro
Pimpinan Redaksi iNewsSurabaya.id, Arif Ardliyanto, yang turut menjadi narasumber, menyoroti pentingnya pemanfaatan dunia digital secara produktif.
“Anak-anak muda sekarang harus bijak bermedia sosial. Hindari pergaulan bebas dan gunakan platform digital untuk hal-hal yang membangun masa depan,” ujarnya.
Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, Disbudporapar Surabaya berharap kegiatan ini bisa melahirkan pemuda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga peduli, empatik, dan siap menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
“Pemuda hari ini adalah wajah Surabaya esok. Mereka harus kuat secara pribadi, tangguh menghadapi tantangan, dan punya jiwa sosial tinggi,” tutup Erringgo.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
