Selain itu, Apindo Jatim juga mendirikan Apindo Training Center (ATC) dan menggagas inisiatif Indonesia Incorporated yang bertujuan memperkuat kolaborasi lintas sektor dan meningkatkan daya saing nasional.
Pemilihan Banyuwangi sebagai tuan rumah Rakerkonprov bukan tanpa alasan. Wilayah ini dinilai memiliki potensi ekonomi yang sangat lengkap, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, peternakan, hingga manufaktur.
“Rakerkonprov di Banyuwangi bukan hanya menjadi catatan sejarah, tapi juga strategi nyata untuk mendorong ekonomi lokal sebagai penggerak ekonomi nasional,” jelas Eddy.
Ketua Bidang Organisasi DPN Apindo, Anthony Hilman, juga menyoroti perlunya penyederhanaan kebijakan investasi agar mampu mempercepat akselerasi ekonomi nasional.
“Kami berharap kebijakan investasi ke depan semakin efisien. Dengan kemudahan berinvestasi, maka pertumbuhan ekonomi bisa didorong lebih cepat melalui peran aktif Apindo,” ungkap Anthony.
Kepala Disperindag Jatim, Iwan, memberikan apresiasi atas langkah strategis Apindo Jatim. Menurutnya, kolaborasi seperti ini penting dalam memperkuat daya tahan ekonomi daerah di tengah tantangan global.
Senada, Kepala DPMPTSP Banyuwangi, Partana, menegaskan bahwa Banyuwangi memiliki potensi investasi yang sangat besar dan layak dikembangkan.
Rangkaian Rakerkonprov juga mencakup agenda peningkatan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya melalui penandatanganan kerja sama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) untuk mendukung pendidikan lanjutan bagi anggota Apindo.
“Kami mendukung kerja sama ini agar anggota Apindo dapat meningkatkan kualitas pendidikan, yang tentunya akan berdampak positif pada dunia usaha,” ujar Prof. Maria Goreti Marianti Purwanto, Wakil Rektor I Ubaya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
