Sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di perairan Madura, HCML telah membuktikan posisinya sebagai produsen gas terbesar di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Produksi gas HCML mencapai 35% dari total produksi gas di kedua wilayah tersebut," tegas Hamim, menekankan kontribusi signifikan perusahaan terhadap perekonomian nasional.
Selain itu, HCML juga memiliki target produksi ambisius dari tiga lapangannya. Lapangan BD menargetkan produksi gas 100 MMSCFD dan kondensat sekitar 6.000 BCPD (Barrel Condensate per Day), yang didukung oleh pembangunan pipa bawah laut sepanjang 53 km dari Sampang ke Pasuruan.
Lapangan MDA dan MBH diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri, disalurkan melalui pipa dan terhubung ke East Java Gas Pipeline (EJGP) dengan produksi sesuai POD 120 MMSCFD. Sementara Lapangan MAC memiliki kapasitas produksi 50 MMSCFD, dengan penjualan gas mencapai 38 MMSCFD per 30 April 2025.
Perjanjian ini menunjukkan komitmen HCML dalam mendukung ketahanan energi nasional dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Kerjasama strategis ini diharapkan menjadi contoh sukses bagi pengembangan industri migas di Indonesia dan menarik investasi lebih lanjut di sektor energi.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
