SURABAYA, iNews.id – Ikatan Alumni Swedia mendorong kesetaraan gender untuk pembangunan berkelanjutan. Dorongan tersebut dilontarkan
dalam diskusi daring bertajuk 'Female Leaders Today & Sustainability for Tomorrow', Sabtu (26/3/2022).
Tema yang diangkat itu sejalan dengan semangat Hari Perempuan Internasional 2022 (IWD 2022), yang dalam situs resmi UN Women ditujukan untuk mengakui peran perempuan, termasuk remaja putri, dalam memimpin inisiatif adaptasi, mitigasi, dan respons pada perubahan iklim, demi masa depan yang berkelanjutan untuk semua.
Ketua Ikatan Alumni Swedia, Dothy, pada sambutan pembukanya, mengungkapkan kebangkitan wanita untuk lebih setara, bukan berarti berkurangnya peran pria.
Kesetaraan gender justru lebih tentang terbukanya peran semua orang dalam masyarakat. Tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau agama, dan terutama gender.
“Dengan memberikan perempuan edukasi untuk turut dalam upaya penanggulangan perubahan iklim, maka kita akan menciptakan masa depan pembangunan yang berkelanjutan untuk semua orang,” kata Dothy yakin.
Dalam diskusi virtual yang diadakan jaringan warga negara Indonesia lulusan berbagai pendidikan tinggi di Swedia tersebut, juga menghadirkan pembicara dari Kedutaan Swedia di Jakarta, Nicki Khorram-Manesh.
“Bagi negeri Swedia, isu kesetaraan gender bukan merupakan isu perempuan dan remaja putri. Tapi merupakan isu bagi perempuan, lelaki, remaja putri, dan putra. Selain itu, meningkatkan kapabilitas perempuan sebagai pekerja dan meningkatkan pendapatannya secara ekonomi, berpotensial untuk mendorong kebangkitan ekonomi akibat pandemi yang lebih berkelanjutan,” papar diplomat tersebut.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait