Grab dan Kementerian UMKM Berkolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan, Hadirkan Bantalan Sosial Digita
SURABAYA, iNews.id Kerja sama strategis antara Grab Indonesia, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM), dan BPJS Ketenagakerjaan resmi diluncurkan hari ini.
Program “Rekrutmen Mitra Digital: Menjadi Pengusaha UMKM Bersama Grab!” bertujuan memberikan kesempatan berusaha dan perlindungan sosial bagi masyarakat, khususnya pekerja informal di era digital.
Acara peluncuran yang berlangsung di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, berhasil menarik minat hampir 2.000 peserta, termasuk penyandang disabilitas.
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro, menekankan pentingnya perlindungan jaminan sosial bagi pekerja digital yang rentan terhadap risiko kecelakaan kerja dan ketidakpastian ekonomi di masa depan.
"Mitra digital menghadapi risiko nyata. Kerja sama ini memberikan perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT), bahkan satu bulan bebas iuran dari Grab," jelas Pramudya.
Ia menambahkan bahwa hingga Mei 2025, belasan ribu mitra Grab telah menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan, dengan total klaim JKK mencapai Rp489 juta dan JKM Rp588 juta. Salah satu kasus yang disoroti adalah mitra pengemudi Jabodetabek yang mendapatkan pengobatan penuh dari BPJS Ketenagakerjaan tanpa batasan plafon biaya.
Pramudya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan kolaborasi ini sebagai model pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan protektif.
Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman, mengapresiasi inisiatif ini sebagai bentuk dukungan nyata terhadap transformasi UMKM berbasis digital.
"Digitalisasi adalah kunci. Grab menjadi jembatan antara UMKM dan pasar yang lebih luas, menyediakan akses pengiriman, pembayaran digital, dan pelatihan," ujar Maman.
Ia menegaskan bahwa program ini tidak hanya memberikan akses kerja, tetapi juga peluang untuk berkembang dan membangun usaha yang tangguh.
Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia, menambahkan bahwa Grab berperan sebagai bantalan sosial di tengah tantangan ekonomi.
"Lebih dari 50% Mitra Pengemudi Grab sebelumnya adalah korban PHK atau kehilangan sumber pendapatan (Riset ITB 2023). Sekarang mereka memiliki penghasilan dan akses pelatihan, bahkan penghasilan sebagian besar meningkat lebih dari dua kali lipat (Data Internal Grab)," ungkap Neneng.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
