Sementara itu, Ishadi Maja Prayitno menyoroti soliditas peserta sebagai cerminan kesuksesan pembinaan. Ia mengapresiasi kekompakan tim serta keberanian mereka menampilkan seni budaya di tengah tekanan pelatihan intensif.
"Harmoni antara kekuatan fisik, kerja sama, dan ekspresi seni adalah indikator kuat bahwa pembinaan ini berjalan efektif," ujarnya.
Orientasi yang digelar di lingkungan Lapas ini juga memberi pengalaman lapangan langsung kepada para CPNS. Tidak hanya teori, mereka turut dilibatkan dalam simulasi kegiatan riil kehidupan pemasyarakatan—mulai dari pengamanan hingga pelayanan warga binaan.
Menutup kegiatan, Kakanwil bersama jajaran berbaur dengan para peserta, memberikan motivasi dan dorongan untuk terus belajar serta menjaga semangat hingga tiba saatnya pengangkatan resmi.
"Jadikan proses ini sebagai pijakan awal. Pemasyarakatan membutuhkan SDM tangguh, humanis, dan siap menghadapi tantangan zaman," pungkasnya.
Dengan berakhirnya rangkaian orientasi ini, diharapkan para CPNS mampu membawa nafas baru dalam sistem pemasyarakatan Indonesia: lebih profesional, berintegritas, dan berjiwa melayani.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
