Untuk diketahui, G20 Merupakan forum internasional yang berfokus pada koordinasi kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan. G20 merepresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia. Pada G20 2022, Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger".
Terdapat tiga sektor prioritas yang dinilai menjadi kunci bagi pemulihan yang kuat dan berkelanjutan, Yakni Penguatan arsitektur kesehatan global, Transformasi digital dan Transisi energi.
Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif
Wahyu Wicaksana PhD yang juga dosen departemen hubungan internasional Universitas Airlangga (UNAIR) berpendapat, jika mayoritas masyarakat Indonesia menganggap arti bebas aktif itu adalah non blok. Padahal anggapan tersebut menurutnya mengandung kekeliruan.
“Politik luar negeri Indonesia bebas aktif. Bebas artinya independen dalam menentukan sikap, tidak didikte oleh kekuatan manapun terutama pihak asing. Aktif artinya Indonesia harus sergap dalam memperjuangkan kepentingan bangsa bukan yang lain. Selama ini keliru, bebas aktif berarti non blok,” ucapnya.
Ia menegaskan, dikarenakan sikap politik Indonesia bebas aktif, maka tidak ada kewajiban bagi pemerintah Indonesia dalam merespon media asing yang menolak kedatangan presiden Rusia pada KTT G20 mendatang.
Kekuatan Rusia
Rusia merupakan negara penghasil tambang yang esensial dibutuhkan bagi kehidupan di dunia. Hal itu lah yang menjadi perhatian banyak pihak ketika Rusia menginvasi Ukraina, termasuk Eropa dan Amerika.
“Ini Rusia menyerang Ukraina yang takut siapa, Rusia atau dunia yang takut. Kan dunia,” ucap Wahyu Wicaksana PhD.
Ia menjelaskan, jika selama ini komoditas pertambangan, seperti halnya gas alam sangat dibutuhkan negara lain. Rusia mampu memasok 40 persen persediaan gas alamnya untuk Eropa.
Lanjut Wahyu, jika gas alam Rusia tidak lagi dijual ke Eropa maka akan diJual ke China. Hal itu tentu akan membuat khawatir Amerika karena posisinya sebagai negara dengan perekonomian nomor satu akan tergeser.
“Kalau China menguasai minyak dan gas dari Rusia, bayangkan betapa China akan menjadi negara nomor satu di dunia,” pungkasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait