Sebagian besar peserta aksi mengenakan pakaian serba hitam, sementara beberapa lainnya memakai jaket ojek online. Setelah berhasil memblokade jalan, mereka berorasi dan mulai melemparkan batu ke arah barikade polisi.
Polisi yang telah mengunci pintu masuk Grahadi berusaha menahan massa dengan barisan tameng, mobil taktis, hingga kawat berduri. Namun, massa berhasil merobohkan pagar dan menarik kawat berduri ke tengah jalan.
“Jangan lempar-lempar,” imbau seorang petugas lewat pengeras suara. Namun, massa tetap melempari batu sehingga polisi menembakkan water cannon berulang kali untuk membubarkan kerumunan.
Kericuhan semakin meluas. Beberapa sepeda motor yang terparkir di sekitar pagar ikut dibakar massa. Selain itu, sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan akibat aksi anarkis tersebut.
Para demonstran turut membawa berbagai poster berisi tuntutan, seperti “Adili segera pelaku pelanggaran HAM berat” dan “Usut tuntas tragedi kekerasan terhadap rakyat.”
Hingga malam, aparat kepolisian masih berjaga ketat di sekitar Gedung Grahadi untuk mengantisipasi kericuhan susulan. Sementara itu, kondisi jurnalis Amar yang menjadi korban masih dalam penanganan medis.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
