JOMBANG, iNewsSurabaya.id – Upaya mengangkat potensi batik khas Jombang sebagai daya tarik pariwisata sekaligus motor penggerak ekonomi kreatif terus mendapatkan dukungan dari kalangan akademisi. Tahun 2025 ini, tim dosen Universitas Wijaya Putra (UWP) hadir langsung di Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek, untuk melakukan pendampingan kepada UMKM Batik Tulis Hadi Siswo milik Kusmiasih.
Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Peningkatan Kapasitas dan Branding Produk Batik Jombangan, tim UWP membawa terobosan baru guna menjawab persoalan klasik para perajin, yaitu proses fiksasi warna yang selama ini masih dilakukan manual.
Program ini dilaksanakan oleh tim dosen yang di Ketuai, Dr. Woro Utari, S.E., M.M., didampingi anggota Prof. Dr. Nugroho Mardi Wibowo, S.E., M.Si. dan Siswadi, S.T., M.Si.,
Ketua tim, Dr. Woro Utari, S.E., M.M., menjelaskan bahwa pengerjaan manual menyebabkan waktu produksi sangat lama dan hasil warna cenderung cepat pudar.
“Untuk menghasilkan dua potong kain batik, dibutuhkan hampir satu jam. Akibatnya kapasitas produksi rendah dan kualitas warna kurang stabil,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
