GRESIK, iNewsSurabaya.id - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, terutama di wilayah pedesaan. Menyadari peran penting sektor ini, tim dosen dari Universitas Wijaya Putra (UWP) turun langsung ke Desa Randupadangan, Kecamatan Menganti, Gresik, untuk mendampingi pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi mereka.
Salah satu UMKM yang menjadi mitra dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini adalah usaha kue tradisional "keringan" milik Ibu Rupiah, yang telah lama dikenal warga sekitar. Meski cukup populer, usaha tersebut menghadapi tantangan besar dalam memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
“Permasalahan utama yang kami temukan adalah kapasitas produksi yang terbatas, penggunaan alat produksi yang masih tradisional, serta belum optimalnya pemasaran digital,” ujar Ampar Jaya Suwondo, S.T., M.T., Ketua Pelaksana PKM UWP.
Untuk menjawab tantangan tersebut, tim UWP menerapkan pendekatan berbasis Teknologi Tepat Guna (TTG). Beberapa inovasi yang dihadirkan antara lain pengadaan mesin deep fryer berkapasitas 10 kg per siklus dan oven pengering kue modern berkapasitas 2 kg. Kedua alat ini dirancang untuk menjaga konsistensi mutu produk sekaligus meningkatkan efisiensi produksi.
Tak hanya itu, proses pengeringan dan pendinginan kue kini menggunakan nampan stainless steel food-grade, menggantikan tampah plastik yang sebelumnya digunakan. Langkah ini tidak hanya meningkatkan aspek higienitas, tetapi juga membuat tekstur kue lebih tahan lama dan menarik dari sisi tampilan produk.
Program ini juga menyentuh aspek pemasaran modern. Para pelaku UMKM dilatih memanfaatkan media sosial dan e-commerce seperti Instagram, Tokopedia, dan Shopee untuk memperluas jangkauan pasar.
“Dengan pelatihan intensif, operator kini mampu mengoperasikan peralatan baru secara efektif. Bahkan, produksi harian meningkat sekitar 30%, dan penguasaan digital marketing juga mengalami peningkatan yang signifikan,” ungkap Ampar Jaya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
