Penerapan All Indonesia di Bandara Juanda Surabaya menjadi tonggak penting dalam menciptakan ekosistem pelayanan publik berbasis data terpadu, sehingga investor asing maupun tenaga kerja profesional bisa menikmati proses administrasi yang jauh lebih efisien.
Dalam kesempatan yang sama, Ditjen Imigrasi Jatim juga memperkenalkan inovasi baru bernama DE IMEJ (Digital Ecosystem of Immigration and East Java). Portal berbasis web ini menggunakan sistem QR Code dan menyediakan informasi lengkap seputar keimigrasian, investasi, pariwisata, dan UMKM di Jawa Timur.
“Inovasi ini memperkenalkan potensi daerah secara global sekaligus memperkuat citra Jawa Timur sebagai wilayah yang aman, terbuka, dan ramah bagi investor,” jelas Novianto.
Selain itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, Agus Winarto, juga memaparkan inisiatif ForINVEST (Platform Investasi dan Keimigrasian Terpadu). Program ini menjadi bagian dari proyek perubahan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II, dengan tujuan mempercepat layanan keimigrasian yang mendukung kemudahan berinvestasi.
“Melalui ForINVEST, kami berupaya memberikan layanan adaptif dan pro-investasi, termasuk kemudahan izin bagi tenaga kerja asing serta kepastian hukum bagi penanam modal,” kata Agus.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan konsulat dari Amerika Serikat, China, Jepang, Australia, Belanda, Jerman, Prancis, Thailand, Polandia, dan sejumlah negara lainnya. Kehadiran mereka mencerminkan kuatnya dukungan diplomatik terhadap pertumbuhan investasi di Jawa Timur.
Menutup acara, Novianto mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor:
“Mari kita wujudkan semangat All Indonesia dalam tindakan nyata. Jawa Timur harus menjadi gerbang investasi nusantara yang maju, aman, dan humanis.” ujarnya.
Dengan inovasi digital dan sinergi antarlembaga ini, Jawa Timur semakin menegaskan diri sebagai provinsi dengan ekosistem investasi yang modern, efisien, dan ramah bagi pelaku usaha global.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
